10 Istilah Marketing Online yang Harus Kamu Tahu
Istilah Marketing Online
Istilah Marketing Online. Marketing Online – Bisnis online di Indonesia semakin berkembang dari tahun ke tahun. Berkembang pesatnya bisnis online ini menuntut orang-orang yang berkecimpung di dalamnya untuk selalu mengikuti tren perkembangannya. Marketing online adalah salah satu tren yang harus diperhatikan.
Marketing online secara sederhana didefinisikan sebagai segala usaha yang dilakukan untuk mempublikasikan perusahaan kepada orang-orang dengan menggunakan internet.
Karena marketing online adalah sebuah cabang pemasaran khusus dari marketing, istilah-istilah yang digunakan juga khusus.
Banyak istilah khusus di marketing online yang harus dipahami oleh para pemilik bisnis. Memahami istilah-istilah khusus ini penting agar pemilik bisnis betul-betul memahami apa yang dikelola.
Bagaimana Anda ingin menangani sesuatu jika Anda tidak memahami istilah yang terkait dengannya?
Kami berharap setelah membaca artikel ini, pengetahuan Anda tentang pemasaran online akan meningkat.
Bayangkan Anda baru saja membeli sebuah alat elektronik baru, smartphone, misalnya. Tentunya hal pertama yang Anda lakukan adalah mengenali istilah dan fungsi di dalam smartphone seperti lock screen, internal memory, external memory, home screen, Wi-Fi, bluetooth, dan lain sebagainya.
Tanpa mengetahui istilah-istilah di atas, Anda akan mengalami kesulitan mengoperasikan smartphone. Sama halnya dengan marketing online. Tanpa memahami istilah-istilah dasar marketing online, Anda akan mengalami kesulitan mengoperasikannya. Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengoperasikan marketing online, tentunya Anda juga akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan profit yang maksimal dari bisnis online yang Anda kelola.
Bagi orang-orang yang sudah lama terjun ke dunia bisnis online pun harus memperbarui pengetahuannya agar tetap up to date tentang perkembangan marketing online saat ini.
Anda harus menguasai teknik dan pendekatan marketing online terbaru untuk dapat selalu meningkatkan penjualan Anda.
Menguasai istilah-istilah marketing online ini akan menjadi dasar Anda untuk bertindak dalam merencanakan kampanye marketing online paling efektif. Hal ini penting agar Anda tidak merencanakan kampanye marketing online tanpa dasar ilmiah.
Baca Juga : Apa Itu Intrapreneur?
Oleh karena itu, kami merangkum sepuluh istilah marketing online terbaru untuk Anda:
1. Online Presence
Online presence adalah ketersediaan informasi bisnis online Anda yang dapat ditemukan secara online, baik melalui desktop ataupun mobile.
Anda dapat membangun online presence melalui website resmi, media sosial, sampai hasil pencarian Google. Online presence ini menjadi salah satu faktor konsumen untuk melakukan sebuah pembelian.
Salah satu metode efektif yang bisa digunakan untuk meningkatkan online presence adalah dengan blog. Dengan memiliki blog yang aktif, Anda akan meningkatkan kemungkinan untuk ditemukan di hasil pencarian Google.
Saat ini, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang produk atau jasa yang ingin dibeli melalui internet.
Menurut survei Google, hingga 84 persen konsumen melakukan riset online sebelum melakukan pembelian. Baik pembelian online maupun pembelian offline.
Oleh karena itu, informasi mengenai produk atau jasa yang Anda jual harus tersedia di internet. Hal ini memudahkan calon pembeli untuk mengakses informasi terkait produk yang akan dibeli.
2. Lead Generation
Istilah selanjutnya yang harus Anda ketahui adalah lead generation.
Setelah membangun online presence bisnis online Anda melalui website resmi, langkah Anda selanjutnya adalah membuat orang-orang di dunia maya mengunjungi website bisnis online Anda.
Usaha atau aktivitas yang dilakukan untuk menarik perhatian orang asing ini disebut dengan lead generation.
Secara sederhana, lead generation merupakan proses menarik orang-orang agar mengetahui perusahaan kita dan mengubah mereka menjadi calon konsumen potensial.
Lead generation ini bertujuan untuk mendapatkan leads yang merupakan calon pelanggan potensial.
3. Call to Action (CTA)
Di poin sebelumnya Anda mengubah orang-orang asing menjadi calon pelanggan potensial (leads).
Usaha Anda tidak berhenti di situ. Anda perlu mendorong prospek tersebut untuk mengambil tindakan yang akan menguntungkan Anda. Tindakan yang dimaksudkan mungkin untuk memberikan informasi kontak, menjadi pelanggan, dan yang terpenting, membeli produk atau layanan.
Agar lead dapat melakukan salah satu dari tindakan di atas, lead membutuhkan petunjuk atau perintah dari Anda. Petunjuk atau perintah itu disebut sebagai Call to Action (CTA).
Call to Action (CTA) dapat berupa gambar atau teks yang mendorong lead untuk melakukan sebuah tindakan. Salah satu dari tindakan yang sudah disebutkan di atas. Berikut adalah contoh dari CTA:
Setelah mereka menyerap informasi mengenai produk dan jasa Anda dan memiliki ketertarikan, CTA ini berfungsi untuk mengakomodasi ketertarikan mereka. CTA ini penting agar calon konsumen atau pengunjung website Anda tahu apa yang harus mereka lakukan.
Baca Juga : Alasan Apa Itu Blog?
4. Landing Page
Pada poin sebelumnya kita telah membahas tentang CTA. Diarahkan ke mana setelah calon konsumen atau pengunjung website mengklik sebuah CTA?
Setelah mengklik sebuah CTA, calon konsumen atau pengunjung website akan diarahkan pada laman yang disebut Landing Page.
Landing page adalah laman dari sebuah website yang dibuat secara khusus untuk tujuan marketing atau kampanye iklan. Landing page ini adalah tempat mendaratnya calon pelanggan setelah mengklik iklan AdWord, Ad Banner, dan iklan lainnya. Hal itulah yang menyebabkan laman ini disebut dengan Landing Page (landing: mendarat).
Sebelum membahas lebih jauh tentang Landing Page, ada baiknya kita memahami perbedaan antara home page dan landing page. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
Home Page:
- Mengarah pada laman utama website, yaitu www.bisnisanda.com
- Fungsinya untuk memberikan gambaran keseluruhan bisnis
- Menyediakan link ke laman-laman penting lain dalam website
- Memungkinkan calon pelanggan untuk mempelajari semua produk yang dijual
Landing Page:
- Mengarah pada salah satu laman dalam website. Misalnya, www.bisnisanda.com/domain-murah atau
- www.bisnisanda.com/hosting-murah
- Fungsinya untuk menerima trafik dari satu atau beberapa saluran marketing (iklan, email marketing, ads referral, dan lain-lain)
- Fokus pada satu topik tertentu. Misalnya, laman untuk domain murah atau laman untuk hosting murah.
- Mendorong calon pelanggan untuk mengambil satu tindakan tertentu. Misalnya, membeli produk atau mengisi formulir tertentu
(Sumber: Unbounce)
Terdapat dua jenis landing page, yaitu lead generation landing page dan click through landing page. Perbedaan antara keduanya dijelaskan sebagai berikut:
- Lead Generation Landing page bertujuan untuk mengumpulkan informasi calon pelanggan potensial (leads) seperti email, nomor telepon, dan lainnya. Sebagai gantinya perusahaan memberikan imbalan seperti e-book gratis, layanan konsultasi gratis, dan semacamnya.
- Click Through Landing page berfungsi sebagai tempat calon pelanggan melakukan pembelian. Terdapat Call to Action (CTA) jelas yang mendorong mereka untuk membeli produk.
(Sumber: Unbounce)
Landing page ini memegang peranan penting dalam kampanye marketing karena semua conversion terjadi di laman ini. Apa itu conversion? Di poin setelah ini Anda akan mendapatkan penjelasan mengenai conversion.
5. Conversion
Conversion adalah situasi di mana leads melakukan tindakan sesuai yang diinginkan perusahaan. Sederhananya adalah mereka memberikan respon terhadap Call to Action (CTA) yang dirilis perusahaan.
Harus diingat bahwa tujuan utama dari segala kegiatan marketing online yang Anda lakukan adalah Conversion. Parameter keberhasilan sebuah bisnis online bukanlah trafik, tetapi conversion.
Conversion menunjukkan berapa pengunjung website bisnis online yang melakukan tindakan yang menguntungkan pemilik bisnis.
Conversion ini dapat terwujud dalam berbagai bentuk berdasarkan tujuan marketing yang telah ditetapkan di awal. Bisa jadi conversion ini terwujud dalam bentuk calon pelanggan memberikan informasi kontak, menjadi subscriber, dan yang paling utama adalah membeli produk.
Semakin banyak orang yang melakukan conversion, semakin meningkat pula revenue yang akan didapatkan. Oleh karena itu, pemilik bisnis harus mampu mendorong orang-orang yang mengunjungi websitenya untuk melakukan conversion.
6. Conversion Rate Optimization (CRO)
Di poin sebelumnya Anda telah mempelajari apa itu Conversion, yaitu mengubah pengunjung website menjadi konsumen. Persentase pengunjung website yang menjadi konsumen ini disebut Conversion Rate.
Conversion Rate yang rendah menandakan bahwa banyak calon pelanggan yang tidak melakukan conversion.
Artinya calon pelanggan hanya mengunjungi website, tetapi tidak melakukan perintah yang Anda berikan seperti memberikan informasi kontak, menjadi subscriber, dan yang terpenting adalah membeli produk Anda.
Misalnya terdapat 50 konsumen baru dari 5000 pengunjung, maka conversion ratenya adalah 50 dibagi 5000 yang hasilnya 1 persen.
Tentu Anda harus membutuhkan strategi tertentu agar bisnis yang Anda kelola mendapatkan Conversion Rate yang tinggi. CRO ini merupakan langkah sistematis untuk meningkatkan conversion rate di website bisnis online Anda
Menurut Hubspot, terdapat dua langkah penting dalam CRO. Pertama, melakukan riset terhadap pengalaman user website. Tujuannya adalah memahami user, bagaimana perilaku mereka, dari mana datangnya, dan apa yang menyebabkan mereka convert atau tidak convert.
Kedua, menghilangkan halangan-halangan yang ditemukan pada riset sebelumnya.
Tujuan akhir dari CRO ini adalah menentukan cara terbaik untuk meningkatkan conversion rate sebuah website. Jadi trafik yang tinggi harus diikuti conversion yang tinggi juga.
7. Affiliate Marketing
Affiliate Marketing adalah proses mendapatkan komisi dengan mempromosikan produk orang lain atau sebuah perusahaan. Jadi pelanggan tidak hanya membeli produk, tetapi juga mempromosikannya. Dengan mempromosikan produk tersebut pun, mereka juga dapat menghasilkan uang.
8. Remarketing
Tidak semua orang yang mengunjungi website melakukan pembelian. Oleh karena itu, remarketing ini diperlukan.
Remarketing ini memungkinkan Anda untuk menampilkan jenis iklan online langsung kepada orang-orang yang telah mengunjungi website Anda.
Ketika orang-orang tersebut meninggalkan website Anda, entah mereka membeli ataupun tidak membeli produk Anda, mereka akan mulai melihat iklan-iklan Anda di tempat-tempat relevan di internet.
Misalnya, setelah Anda mengunjungi website Niagahoster, di hasil pencarian atau iklan-iklan di website yang Anda kunjungi setelahnya akan muncul iklan Niagahoster.
Tujuan utama dari remarketing adalah untuk mempertahankan buying intent atau keinginan membeli dari para calon pelanggan potensial maupun yang sudah menjadi pelanggan.
Hal ini penting agar merek Anda adalah yang pertama kali terlintas di pikiran para calon pelanggan potensial maupun pelanggan yang sudah ada.
9. Consumer Acquisition Cost (CAC)
Consumer Acquisition Cost (CAC) atau Cost Per Acquisition (CPA) adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh konsumen baru. Riset pasar, membuat content marketing, dan iklan tentunya menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Tujuan utama dari consumer acquisition ini adalah peningkatan revenue. Adalah hal penting untuk memahami berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk memperoleh konsumen baru dan berapa revenue yang dihasilkan.
10. Web Hosting
Bagi yang sudah lama memiliki toko online, istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bisa jadi istilah ini belum terdengar familiar bagi beberapa orang.
Singkatnya adalah jika Anda ingin memiliki website, Anda membutuhkan web hosting agar website Anda dapat diakses secara online. Tanpa web hosting, website Anda tidak dapat diakses di internet.
Memilih web hosting juga menjadi langkah penting dalam marketing online Anda. Sebabnya adalah semua aktivitas marketing online yang Anda lakukan akan bermuara ke satu tempat, yaitu website Anda.
Oleh karena itu, Anda memerlukan web hosting yang dapat memberikan performa maksimal agar aktivitas marketing online Anda tidak terganggu.
Baca Juga : Cara Tepat Analisis Peluang Usaha
Kesimpulan
Memahami istilah-istilah dasar marketing online tidak hanya berguna ketika Anda menjalankan bisnis yang Anda kelola. Mengetahui dan memahami istilah-istilah dasar marketing online juga merupakan bekal Anda untuk dapat terus mengikuti tren dan perkembangan marketing online.
Dunia marketing online selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Memahami, menganalisis, serta mengikuti tren perkembangan marketing online yang ada tentu tidak mungkin dilakukan tanpa memahami istilah-istilah dasarnya terlebih dahulu.
Ketika Anda terjun ke dunia marketing online, Anda tidak dapat melakukannya setengah-setengah jika ingin memperoleh hasil maksimal. Anda harus mengerahkan tenaga, pikiran, dan waktu semaksimal kampanye marketing online Anda membuahkan hasil terbaik. Hal ini berlaku bagi pemain lama maupun pemain baru di dunia marketing online.
Demikian ulasan mengenai istilah-istilah marketing online yang wajib diketahui dan dipahami oleh para pemilik bisnis online dan online marketers. Ikuti terus perkembangan tentang website, blog, web hosting, dan bisnis online di blog kami.