Apa itu Target Pasar. Salah satu kunci sukses bisnis adalah menentukan strategi pemasaran yang tepat. Namun, harus dimulai dengan mengetahui target pasar dengan baik. Bagaimana?
Dalam artikel ini, kami membahas tentang apa itu target pasar, termasuk bagaimana tepatnya mendefinisikannya. mari kita lihat lebih banyak!
Baca Juga : Tutorial Google AdWords (Google Ads)
Apa itu Target Pasar?
Target pasar adalah sekelompok orang yang menjadi target penjualan produk Anda. Umumnya target pasar akan memiliki karakteristik yang sama baik dari sisi kebiasaan, demografi, dan lainnya.
Dengan kata lain, target pasar adalah calon pembeli potensial yang harus mendapatkan informasi dan promosi terkait produk Anda. Sehingga, mereka mau membeli produk Anda.
Strategi pemasaran produk yang baik adalah dimulai dengan menentukan target pasar yang potensial. Dengan demikian, Anda bisa menerapkan satu strategi yang efektif untuk menawarkan produk yang Anda jual. Kami akan menjelaskannya di bagian strategi target pasar.
Untuk dapat memasarkan produk Anda dengan baik, perlu data dan metode yang tepat. Mengetahui target pasar dapat membantu Anda untuk menjual produk dengan sukses.
Lalu, apa sebenarnya penting mengetahui target pasar bagi produk Anda?
Manfaat Target Pasar
Secara umum, target pasar bertujuan untuk memastikan bahwa pemasaran Anda tepat sasaran. Hal ini penting untuk meningkatkan penjualan sekaligus mengukur tingkat keberhasilannya.
Beberapa manfaat dari mengenali target pasar adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Penjualan
Fokus pada target pasar memungkinkan Anda untuk membuat produk lebih cepat dan memasarkannya lebih dahulu dari kompetitor Anda. Hasilnya, penjualan produk Anda akan meningkat.
Selain itu, Anda akan lebih mudah dalam mengembangkan produk. Semua data yang Anda miliki dari target pasar Anda akan membantu dalam menentukan produk yang disukai pelanggan.
Tidak hanya itu, kemampuan Anda dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik akan mendorong customer loyalty. Ingat, 65% dari keuntungan sebuah perusahaan berasal dari para pelanggan setianya.
Jika hal ini diterapkan pada setiap produk, tentu akan memberikan hasil lebih baik.
2. Mengetahui Budget yang Dibutuhkan
Kegiatan marketing yang Anda lakukan akan membutuhkan biaya. Jika Anda tidak menetapkan strategi target pemasaran terlebih dahulu, Anda akan berupaya untuk menyasar semua orang. Artinya, anggaran yang Anda butuhkan akan sangat besar dengan cara ini.
Walaupun pada akhirnya hasil penjualan Anda banyak, keuntungan Anda akan relatif kecil akibat biaya pemasaran yang juga besar.
3. Mengantisipasi Persaingan dengan Baik
Setiap model bisnis akan mengalami persaingan usaha, kecuali model yang sangat spesifik.
Jika bisnis Anda memiliki kompetitor, jangan terlalu khawatir. Kemampuan Anda dalam mengantisipasi persaingan akan memberikan Anda keuntungan.
Kuncinya, mengetahui target pasar Anda dan melihat apa yang kompetitor tawarkan di pasar tersebut. Lalu, ciptakan keunggulan produk Anda yang belum mampu ditawarkan oleh kompetitor.
Intinya, mengetahui target pasar bisa membantu Anda “tampil beda” dari kompetitor. Itulah yang dilakukan perusahaan sekelas Nike dengan berbagai produknya.
4. Memudahkan dalam Menyiapkan Konten Promosi
Sebuah pemasaran yang berhasil dipengaruhi oleh konten advertising yang digunakan. Semakin sesuai dengan target pasar, akan semakin menarik perhatian. Dengan demikian, potensi penjualan produk bisa digenjot dengan maksimal.
Target pasar Anda akan menentukan apakah promosi akan dilakukan melalui media cetak seperti surat kabar atau majalah? Atau pemasaran melalui digital seperti video marketing saja? Hal ini membutuhkan pertimbangan yang berdasar pada data, yaitu target audiens Anda.
5. Membangun Komunikasi dengan Pelanggan
Dengan mengetahui target pasar, Anda akan lebih mudah berkomunikasi dengan pelanggan Anda. Tujuannya, memahami kebutuhan pelanggan.
Komunikasi yang Anda lakukan bisa dengan cara survey atau metode lain. Karena sudah mengetahui target pasar, Anda tahu siapa saja yang layak Anda libatkan dalam kegiatan tersebut. Informasi yang diperoleh pun akan sangat presisi. Hal ini penting untuk menentukan produk baru yang akan Anda ciptakan.
Tentu saja, produk yang dibutuhkan pengguna akan lebih mudah untuk dijual, bukan?
6. Membuka Investasi Bagi Usaha Kecil Menengah
Investasi adalah salah satu cara yang efektif dalam pengembangan sebuah bisnis, terutama bagi bisnis kecil dan menengah.
Jika Anda ingin ada pihak lain yang berinvestasi di bisnis Anda, tunjukkan bahwa bisnis tersebut terencana dengan baik. Salah satu caranya, menunjukkan visi dan misi yang jelas, termasuk memahami target pasar yang ingin Anda raih.
Dengan demikian, para investor akan lebih yakin untuk menjalin kerja sama mengembangkan bisnis Anda.
Cara Menentukan Target Pasar dengan Tepat
Mengingat pentingnya target pasar bagi bisnis Anda, tentu mengetahui cara menentukan target pasar yang tepat adalah strategi yang bagus. Lalu, bagaimana caranya?
Mari kita pelajari satu persatu langkahnya:
1. Memulai dengan Asumsi
Jika sudah memiliki produk yang dipasarkan, Anda bisa melihat konsumen Anda saat ini, lalu buatlah target pasar yang potensial bagi produk Anda.
Sebagai contoh, produk Anda merupakan produk fashion anak muda yang memiliki desain menarik dan dibandrol dengan harga yang terjangkau. Produk tersebut mudah dibeli melalui berbagai marketplace, selain cara bikin website jualan Anda sendiri.
Maka, target pasar Anda adalah anak muda yang cenderung ingin tampil beda dengan desain unik. Mereka adalah pengguna smartphone yang aktif dan gemar berbelanja secara online. Selain itu, target pasar Anda adalah mereka yang membeli sebuah produk dengan mempertimbangkan faktor harga.
Di sisi lain, jika Anda baru akan menciptakan sebuah produk, Anda bisa mencoba berasumsi tentang produk Anda dan siapakah target pasarnya seperti cara di atas.
2. Mencermati Persaingan Pasar
Kemudian, karena setiap produk pasti memiliki kompetitor, Anda harus cerdik mencermati persaingan. Hal ini akan membuat Anda mendapatkan celah untuk memenangkan hati pelanggan agar membeli produk Anda.
Persaingan yang terjadi bisa dari sisi fitur, harga maupun kemudahan pembelian. Dengan mempelajari bagaimana pasar merespon produk Anda dan bagaimana kompetitor menawarkan produk yang serupa, Anda dapat menciptakan atau mengembangkan produk terbaik Anda.
Selain itu, Anda juga bisa mencermati apa yang membuat konsumen membeli produk Anda dibandingkan produk kompetitor.
3. Berkomunikasi dengan Pelanggan Anda
Untuk meyakinkan pelanggan tentang produk Anda, Anda bisa turun ke lapangan untuk menemui pelanggan Anda. Dengan bertanya kepada mereka, Anda akan belajar lebih banyak tentang kebutuhan mereka dan bagaimana produk Anda membantu mereka saat itu.
Misalkan Anda memiliki perusahaan perjalanan. Anda mungkin menemukan bahwa pelanggan Anda menginginkan paket tur. Dengan informasi ini, Anda dapat membebaskan kreativitas Anda saat membuat produk paket perjalanan yang menarik.
Anda tidak lagi harus menawarkan wisata perjalanan dengan lokasi yang pelanggan tentukan sendiri. Karena pelanggan Anda juga membutuhkan rekomendasi Anda untuk destinasi terbaik.
Ini juga berfungsi untuk membuktikan asumsi yang Anda buat sebelumnya tentang target pasar Anda.
4. Manfaatkan Analytics Tools
Kemajuan teknologi dapat Anda manfaatkan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Dengan menggunakan perangkat yang mengolah data (analytics tools), Anda bisa mengetahui karakteristik contoh target pasar Anda.
Contohnya, Anda bisa menggunakan Google Trend untuk mengetahui apa yang paling dicari di mesin pencari Google.
Ketika Anda mengetikkan “wisata Jogja”, Anda akan menemukan hasil yang terkait dengan pencarian tersebut yaitu Alun-alun Kidul Yogyakarta.
Maka, Anda bisa menambahkan tujuan wisata Alun-alun Kidul Yogyakarta ke dalam paket wisata yang Anda tawarkan untuk destinasi di Yogyakarta. Alasannya, banyak pengguna yang mencoba mencari informasi tentang lokasi tersebut.
5. Menciptakan Buyer Persona
Buyer persona adalah sebuah representasi pelanggan. Anda menggambarkan sosok calon pembeli Anda dengan berdasar pada ciri fisik, demografi, dan lainnya. Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan.
Untuk membangun buyer persona, Anda bisa memulai dengan menentukan jenis kelamin, usia, gaya hidup, dan lainnya. Dengan data yang spesifik, target pasar Anda akan lebih mudah dikenali.
Data untuk buyer persona bisa Anda dapatkan dari berbagai analytic tools. Jika Anda memiliki website, Google Analytics adalah salah satu tools yang tepat. Tools ini mampu mencatat informasi pengunjung website Anda mulai dari lokasi, lama akses, bahkan profilnya.
Anda bisa membuat lebih dari satu buyer persona, bergantung jenis bisnis Anda.
Baca Juga : Cara Tepat Analisis Peluang Usaha
6. Jelaskan Keunggulan Produk Anda
Setelah Anda menentukan buyer persona calon konsumen Anda dan juga kompetitor Anda, yang tak kalah penting adalah menunjukkan kelebihan produk Anda.
Jika perusahaan Anda menawarkan produk yang mengedepankan fitur, maka Anda harus fokus pada penjelasan tentang kecanggihan fitur tersebut. Anda bisa menjelaskan kemudahan yang ditawarkan oleh produk Anda untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
Sebagai contoh, produk-produk dari Apple. Dengan menyebut produknya sebagai produk premium, faktor harga tidak lagi menjadi pertimbangan utama karena keistimewaan fitur yang dihadirkan telah menjawab hal tersebut.
7. Menciptakan Brand Positioning
Branding bertujuan untuk menciptakan persepsi sebuah produk bagi pelanggan. Peran branding sangat penting bagi penjualan suatu produk. Faktanya, 91% konsumen cenderung membeli produk dari brand ternama.
Jika Anda berhasil menciptakan brand positioning, target pasar Anda akan terbentuk dengan baik. Selanjutnya, Anda hanya perlu menjaga brand Anda tersebut untuk mendapatkan potensi pasar yang maksimal.
Faktor Yang Menentukan Target Pasar
Beberapa faktor yang dapat membantu Anda menentukan target pasar adalah sebagai berikut:
Lokasi Bagi Penjualan Produk Anda
Lokasi adalah salah satu faktor ketika menentukan target pasar dengan segmentasi geografis. Ingat, tidak semua produk bisa Anda jual ke mana saja.
Sebagai contoh, bisnis jasa pembuatan website. Dengan bisnis ini, Anda bisa mencari klien dari seluruh Indonesia secara online. Namun, jika bisnis Anda adalah laundry atau jasa pencucian mobil, tentu target pasar Anda akan terbatas pada wilayah tertentu saja. Setidaknya, Anda hanya bisa menentukan radius-nya saja.
Demografi dari Calon Pembeli Produk Anda
Demografi adalah segala sesuatu yang terkait dengan dinamika penduduk. Hal ini meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lainnya.
Jika Anda mengetahui demografi dari calon pembeli, tentu Anda akan mengetahui seberapa besar target pemasaran Anda dan pendekatan apa yang paling tepat dilakukan.
Sebagai contoh, bisnis mainan anak-anak. Walaupun tujuan dari pemasaran produk Anda adalah para orang tua, konten promosi yang Anda buat akan mencerminkan dunia anak, baik dari sisi desain, pemilihan warna, jenis huruf yang digunakan dan cara penyampaiannya.
Kebiasaan Calon Pembeli Produk Anda
Dengan mempelajari kebiasaan calon pembeli, Anda tidak hanya mampu menentukan produk apa yang ingin Anda ciptakan namun juga waktu yang tepat untuk memasarkannya.
Sebagai contoh, jika Anda berbisnis kue dan konsumen cenderung membeli produk yang terjangkau, Anda bisa membuat produk dalam kemasan ekonomis. Lalu, seluruh kegiatan promosi yang Anda lakukan berfokus pada sisi ekonomis dan harga yang ditawarkan tersebut.
Daya Beli Konsumen
Sebagian besar konsumen sangat memperhatikan harga sebuah produk sebagai pertimbangan utama. Namun, terdapat ranah bisnis yang menuntut pada kualitas produk yang ditawarkan, selain harga.
Salah satu contohnya adalah wedding organizer, atau jasa perencanaan pesta pernikahan. Untuk memastikan momen istimewanya berjalan sempurna, banyak orang menggunakan jasa wedding organizer dibanding merencanakannya sendiri. Alasannya, pengalaman dan ketepatan dalam mengatur rangkaian proses menjadi kunci. Tak heran konsumen rela mengeluarkan uang untuk mendapatkan pelayanan terbaik.
Maka, jika Anda menggeluti bisnis serupa, pastikan Anda jeli dalam menentukan harga terbaik dari jasa yang Anda tawarkan, termasuk menyediakan berbagai pilihan paket untuk target pasar yang berbeda.
Strategi Target Pasar
Nah, setelah mengetahui mengetahui apa itu target pasar dan cara menentukannya, sekarang saatnya Anda memilih strategi yang tepat.
Pada dasarnya, terdapat empat strategi target pasar: Mass, Differentiated, Niche, dan Micro Marketing.
1. Mass Marketing
Mass marketing adalah upaya untuk menjual produk ke semua orang.
Ya, Anda tidak salah dengar. Strategi ini memang tidak menerapkan segmentasi khusus untuk konsumennya. Sebab, produk yang dijual bersifat umum dan ditujukan untuk semua orang.
Contohnya adalah produk untuk penggunaan sehari-hari seperti sikat gigi, sabun, dan lainnya.
Jika produk yang Anda ciptakan bersifat umum, strategi ini bisa Anda gunakan. Fokus Anda lebih kepada bagaimana semakin banyak orang mengetahui dan membeli produk Anda.
2. Differentiated Marketing
Apabila produk Anda sudah mulai ditujukan ke pengguna khusus, maka Anda harus mulai menggunakan differentiated marketing.
Ini adalah strategi yang mengharuskan Anda untuk menciptakan produk yang berbeda untuk target pasar yang berbeda. Contohnya, Anda bisa mulai membedakan sabun pria dan wanita. Bahkan shampoo dewasa dan anak-anak.
Biasanya, contoh target pasar pada differentiated marketing ditentukan oleh faktor-faktor demografis.
3. Niche Marketing
Niche marketing adalah strategi target pasar yang lebih sempit karena terkait dengan karakteristik konsumen yang khusus. Sebagai contoh, penjualan untuk produk pasta gigi untuk gigi sensitif.
Meskipun memiliki pasar yang relatif kecil, tak jarang niche marketing memungkinkan Anda meraih penetrasi pasar yang lebih baik. Jika menerapkan strategi yang tepat, Anda bisa saja menjadi market leader di niche tersebut.
4. Micro Marketing
Sesuai namanya, micro marketing menyasar pada target pasar yang lebih kecil. Strategi ini bisa Anda terapkan jika produk yang Anda hasilkan memiliki keterbatasan dari sisi lokasi, waktu atau jenis barangnya.
Contoh produk yang bisa menerapkan micro marketing adalah hotel, restoran, pertunjukkan musik, hingga souvenir unik.
Contoh Target Pasar
Setelah mengetahui beberapa faktor yang penting untuk mengetahui target pasar, mari kita melakukan simulasi dengan contoh target pasar bagi bisnis Anda berikut ini.
Produk Anda:
- Kosmetik untuk mencegah penuaan dini dengan menggunakan 100% bahan alami.
Lokasi Penjualan:
- Kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dll.
Demografi:
- Wanita usia 19-35 tahun.
- Pendidikan mulai SMA hingga S3.
- Mahasiswi, wanita karir, maupun ibu rumah tangga.
Kebiasaan Calon Pembeli:
- Cenderung berbelanja secara online dengan kemudahan pengiriman barang
- Rajin mengakses media sosial baik Facebook maupun Instagram
- Sering mengunjungi toko online melalui handphone maupun komputer
- Mengutamakan produk yang terbuat dari bahan-bahan yang alami
Daya Beli Konsumen:
- Konsumen menengah ke atas dengan daya beli mulai Rp.50.000 – Rp.200.000 per produk atau paket produk.
Anda bisa mencoba untuk menentukan target pasar untuk bisnis Anda menggunakan contoh di atas.
Apa yang Dilakukan Setelah Mengetahui Target Pasar?
Setelah Anda mengetahui target pasar Anda, ada beberapa strategi yang bisa Anda lakukan terhadap produk Anda:
Menciptakan Produk Baru
Target pasar Anda telah menjelaskan secara detail siapa calon konsumen Anda dan bagaimana peluang bisnisnya. Maka, Anda bisa menciptakan produk baru dengan memastikan semua elemennya sesuai dengan target pasar tersebut. Elemen tersebut bisa berupa jenis produk yang dihasilkan, kemasan produk, harga yang ditawarkan, kemudahan pengiriman, maupun kegiatan purna jual (after sales service).
Mengembangkan Produk
Jika Anda sudah mengeluarkan suatu produk dan ternyata tidak sesuai dengan target pasar yang Anda inginkan, Anda bisa melakukan product development. Salah satu caranya bisa melakukan repackage (mengemas ulang). Misalnya dengan membuat kemasan yang lebih kecil jika target pemasaran Anda adalah masyarakat yang gemar dengan produk ekonomis.
Anda juga bisa melakukan kegiatan promosi yang menyasar hanya pada target yang telah ditentukan. Selain lebih efektif, biaya yang dibutuhkan tentu lebih kecil.
Retargeting
Bagaimana jika target pasar telah sesuai namun peningkatan penjualan belum terjadi? Anda bisa meyakinkan pembeli dengan menggunakan media sosial untuk bisnis dan cara promosi yang berbeda.
Sebagai contoh, jika ada calon pembeli yang sudah pernah mengunjungi website Anda namun belum melakukan pembelian, Anda bisa kembali menawarkan produk tersebut melalui Facebook atau Instagram. Harapannya, mengingatkan calon pembeli tentang keunggulan produk Anda.
Baca Juga : 5 Jenis Iklan Online Yang Paling Menguntungkan
Yuk Kenali Target Pasar Bisnis Anda!
Mengetahui target pasar sangat penting, baik bagi Anda yang baru saja belajar digital marketing dan memulai bisnis, maupun bagi Anda yang ingin meningkatkan penjualan produk. Sebab, target pasar adalah alat yang tepat untuk membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan calon pembeli.
Untuk mengetahui target pasar, Anda harus terlebih dahulu menentukan segmentasinya, baik dari sisi geografi, demografi, maupun ekonomi. Dengan menggunakan data yang tepat, Anda akan memiliki target pasar yang jelas.
Keberhasilan menentukan target pasar dengan benar akan bisa membantu bisnis Anda berkembang dengan baik. Selamat mencoba!