apa itu sem. Search Engine Marketing atau SEM adalah strategi yang perlu Anda coba untuk mengiklankan bisnis Anda. Sebab, SEM akan memunculkan website Anda secara cepat di halaman pertama hasil pencarian.
Berbeda dari strategi SEO yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memunculkan website Anda, SEM mungkin hanya membutuhkan waktu beberapa hari atau jam.
Lalu, apa itu Search Engine Marketing? Mengapa Anda harus menggunakan SEM untuk melakukan advertising? Di artikel ini kami akan membahasnya secara lengkap. Yuk simak sampai selesai!
Baca Juga : 5 Jenis Marketing Online Yang Paling Menguntungkan
Apa itu SEM (Search Engine Marketing)?
Search Engine Marketing adalah strategi marketing berbayar yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian.
Lalu bagaimana cara kerja SEM? Pengiklan memasang kampanye SEM dengan kata kunci yang relevan dengan bisnis atau produk mereka.
Ketika ada orang yang mengetikkan keyword tersebut, website pengiklan muncul di hasil pencarian Google. Sehingga website pengiklan dapat dilihat oleh calon klien (mendapat impresi).
Nah, dalam tahap itu belum ada biaya yang dikeluarkan oleh pengiklan. Sebab kebanyakan mesin pencari menggunakan metode Pay Per Click (PPC). Artinya, pengiklan baru akan membayar biaya advertising ketika ada orang yang meng-klik website mereka.
SEM bisa Anda temukan pada hampir semua mesin pencari, mulai dari Google sampai Bing. Namun, yang paling sering digunakan adalah Google. Sebab Google menguasai pangsa pasar mesin pencari sebesar 92,47%.
Biasanya website yang menggunakan SEM muncul di bagian atas atau bawah halaman pencarian. Website itu juga dilengkapi dengan tulisan “Ads” atau “Iklan”.
Tak hanya dalam bentuk tulisan saja, Search Engine Marketing juga bisa muncul dalam bentuk display produk. Contohnya seperti di bawah ini.
Di titik ini, mungkin Anda jadi bingung. Lalu apa sih perbedaan SEO dan SEM?
Tujuan SEM dan SEO memang sama, yaitu memunculkan website Anda di halaman search engine. Namun, dua strategi ini memiliki beberapa perbedaan lho.
Contohnya, tampilan yang muncul dari penerapan SEM memiliki tanda “Iklan” atau “Ad”. Biasanya iklan akan ditampilkan di posisi teratas dibanding website yang tidak beriklan.
Sedangkan hasil pencarian dari SEO tak ada embel-embel iklan di bawahnya. Website dengan SEO akan ditampilkan di bawah website yang menggunakan SEM.
Apa Saja Manfaat Search Engine Marketing?
Setelah menyimak perbedaan SEO vs SEM, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa harus menggunakan SEM. Nah, berikut adalah beberapa manfaat Search Engine Marketing yang bisa Anda rasakan:
1. Berpotensi Meningkatkan Conversion Rate
Search Engine Marketing biasa digunakan untuk meningkatkan conversion rate di website. Caranya dengan membidik keyword dengan search intent pembelian.
Sebagai contoh, Anda mengiklankan bisnis sepatu grosir. Anda beriklan lewat keyword “jual sepatu murah”.
Saat ada calon pelanggan yang ingin membeli sepatu dan mengetikkan kata kunci tersebut, website Anda akan muncul di halaman pertama sebagai iklan.
Lalu apa manfaatnya sih kalau suatu iklan ada di halaman pertama?
Posisi iklan di hasil pencarian akan mempengaruhi tingkat Click Through Rate (CTR) atau banyaknya orang yang mengklik iklan tersebut. Jadi, semakin tinggi posisi iklan Anda di hasil pencarian, maka makin tinggi pula tingkat CTR nya.
Faktanya, iklan di posisi pertama hasil pencarian akan mendapat rata-rata 7% klik lho. Sementara itu posisi kedua mendapat 3% klik dan posisi ketiga 2,5% klik.
Ketika website Anda mendapat banyak klik, kemungkinan pelanggan langsung mencari apa yang mereka beli di landing page Anda dan melakukan pembelian. Dengan begitu, conversion rate Anda akan meningkat.
2. Hasil Relatif Lebih Cepat Daripada SEO
Hasil dari SEM cenderung lebih cepat dibandingkan SEO. Sebab, setelah Anda merilis iklan berbayar Anda, website Anda langsung tampil di halaman pencarian Google.
Tak hanya itu, Anda bebas memperpanjang penayangan iklan Anda di halaman pertama. Anda pun bebas menghentikan iklan berbayar Anda kapan saja.
Nah, berbeda jika Anda menggunakan SEO. Konten website Anda tak bisa langsung muncul di halaman pertama hasil pencarian. Anda perlu waktu agar strategi SEO yang Anda terapkan berhasil.
3. Bisa Menentukan Target Audiens
Anda bisa menentukan target secara spesifik dengan SEM. Caranya dengan menentukan karakteristik target di Google Ads. Anda bisa menentukan target berdasar lokasi, usia, gender, bahkan jadwal.
Dengan menarget audiens yang spesifik, iklan Anda akan mendapat trafik pelanggan yang sesuai sasaran Anda. Jadi, iklan Anda akan lebih efektif meningkatkan penjualan.
Hal itu tidak bisa Anda lakukan jika menggunakan SEO. Website Anda baru akan diklik oleh target audiens ketika konten Anda sesuai dengan search intent mereka.
4. Tidak Perlu Biaya Banyak
Salah satu manfaat Search Engine Marketing adalah Anda bisa menentukan sendiri berapa budget yang akan Anda keluarkan lho. Mulai dari ratusan ribu rupiah, jutaan, hingga puluhan juta.
Biaya kampanye SEM jelas lebih murah jika dibandingkan dengan metode iklan offline. Misalnya seperti memasang billboard yang mencapai puluhan hingga ratusan juta.
Apalagi, biaya SEM masih bisa diminimalisir melalui sejumlah strategi. Misalnya dengan menargetkan banyak kata kunci yang relevan, melakukan perencanaan budget kampanye SEM, dan evaluasi keyword yang efektif.
Setelah mengetahui manfaat Search Engine Marketing, mungkin Anda sekarang paham mengapa Search Engine Marketing adalah strategi yang tepat untuk mempromosikan bisnis dan website Anda.
Nah, tapi jangan buru-buru pasang iklan. Anda perlu mempelajari berbagai komponen Search Engine Marketing terlebih dahulu. Simak pembahasan berikutnya ya!
Baca Juga : Tutorial Google AdWords (Google Ads)
Komponen Search Engine Marketing yang Wajib Anda Ketahui
Berikut adalah berbagai komponen yang akan Anda temui saat mempraktikkan Search Engine Marketing:
1. Platform Search Engine Marketing
Saat beriklan menggunakan SEM, biasanya para pengiklan menggunakan dua platform, yaitu Google Adwords (Google Ads) dan Bing Ads. Bing Ads adalah platform iklan milik Microsoft.
Pada dasarnya, dua platform ini sama-sama menggunakan metode Pay Per Click. Akan tetapi Google Adwords dan Bing Ads memiliki beberapa perbedaan. Berikut ini adalah perbedaannya dari beberapa aspek:
Jangkauan Pencarian
Google menguasai pangsa pasar mesin pencarian. Google menguasai pasar mendekati 92,47%, sedangkan Bing Ads hanya 5,56%.
Tak heran jika Google Adwords memiliki lebih banyak trafik dibanding Bing Ads.
Google Adwords memiliki 100 miliar trafik per bulannya. Sedangkan Bing Ads hanya memiliki 1 miliar trafik per bulannya.
Biaya
Dari segi biaya, menggunakan Google Adwords memang lebih mahal daripada Bing Ads. Sebab Google Adwords memiliki jangkauan pencarian yang luas.
Berdasar data dari ReportGarden, rata-rata Cost Per Click (CPC) dari Google Adwords mencapai 20 dollar. Sedangkan Bing Ads hanya 8 dollar.
Demografi
Pengguna Google mayoritas adalah audiens berusia muda. Buktinya, hanya ada sekitar 45% pengguna yang berusia di atas 45 tahun. Padahal, audiens berusia di atas 45 tahun mungkin memiliki penghasilan yang lebih tinggi untuk melakukan pembelian.
Hal itu akan sedikit merepotkan jika Anda sengaja menargetkan audiens berusia di atas 50 tahun dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, atau negara Barat lainnya. Sebab, jangkauan iklan dan konversi Anda tak akan maksimal jika menggunakan Google Adwords.
Audiens berusia tua yang kurang terjangkau oleh Google Adwords bisa Anda jangkau menggunakan Bing Ads. Sebab, Bing Ads mampu menjangkau 60 juta audiens berusia tua yang memiliki penghasilan di atas 100 ribu dollar.
Nah, itu tadi perbedaan Google Adwords vs Bing Ads. Agar lebih mantap memilih platform yang tepat, simak tabel berikut ini:
Parameter | Google Adwords | Bing Ads |
Jangkauan Pencarian | 100 miliar trafik per bulan | 1 miliar trafik per bulan |
Biaya | Rata-rata 20 dollar per klik | Rata-rata 8 dollar per klik |
Demografi | Lebih banyak usia muda | Lebih banyak usia tua dengan penghasilan lebih tinggi |
2. Jenis-Jenis Keyword SEM
Saat merancang kampanye Search Engine Marketing, pemilihan kata kunci jadi kunci kesuksesan kampanye. Nah, ada empat jenis keyword dalam SEM, yaitu:
Broad Match Keyword
Broad match keyword adalah kata kunci yang bersifat sangat umum. Jadi, jenis keyword ini memungkinkan Anda menjaring audiens yang beragam dengan trafik yang tinggi.
Broad match juga merupakan keyword default Google Adwords. Apabila Anda membidik satu keyword broad match, iklan Anda akan muncul dalam banyak keyword. Akan tetapi iklan Anda juga bisa muncul dalam tema yang tidak relevan.
Sebagai contoh, Anda membidik keyword “dress pesta” untuk kampanye SEM Anda. Maka iklan Anda juga akan muncul saat pelanggan mengetikkan kata kunci “baju pesta”, “dress brokat”, atau “dress kondangan”.
Phrase Match Keyword
Phrase match keyword adalah keyword yang sifatnya lebih spesifik daripada broad match keyword. Akan tetapi pada kata kunci ini Anda masih bisa mengatur audiens sesuai spesifikasi Anda.
Dengan menggunakan phrase match keyword, Anda bisa mendapatkan audiens dengan tingkat spesifikasi yang sedang dengan trafik yang sedang.
Saat menggunakan phrase match keyword, Anda bisa menambahkan kata lain di depan atau di belakang keywordnya.
Sebagai contoh, tadi Anda membidik kata kunci dress pesta. Maka Anda juga bisa menggunakan dress pesta murah, dress pesta terbaik, beli dress pesta.
Exact Match Keyword
Exact match keyword adalah kebalikan dari board match keyword, yaitu keyword yang sangat spesifik dan fokus.
Dengan menggunakan exact match keyword, kata kunci harus ditulis secara persis untuk memunculkan iklan Anda. Artinya, trafik yang dihasilkan rendah. Akan tetapi audiens yang melihat iklan Anda sangat spesifik.
Sebagai contoh, exact match keyword dari dress pesta adalah dress untuk pesta, gaun pesta, dan gaun untuk pesta.
Negative Keyword
Negative keyword adalah keyword yang harus Anda hindari. Sebab keyword yang termasuk kategori ini tidak relevan untuk bisnis Anda.
Katakanlah Anda menjual dress pesta. Anda ingin iklan Anda muncul di hasil pencarian calon pelanggan yang ingin pergi ke pesta dengan dress jadi. Maka negative keywordnya adalah jahit dress pesta atau dress pesta bekas.
Agar lebih jelas dalam membedakan jenis-jenis keyword di atas, perhatikan tabel di bawah ini:
Jenis Keyword | Deskripsi | Contoh | Performa |
Broad Match Keyword | Keyword yang bersifat sangat umum. | Untuk kata kunci dress pesta, broad matchnya adalah baju pesta, dress brokat, dan dress kondangan. | Trafik tinggi, audiens umum dan beragam. |
Phrase Match Keyword | Keyword yang lebih fokus tapi tetap menyediakan fleksibilitas untuk mengatur audiens target. | dress pesta murah, jual dress pesta, beli dress pesta | Trafik sedang, audiens mendekati spesifik |
Exact Match Keyword | Kebalikan dari board match keyword, yaitu keyword yang sangat spesifik dan fokus. | dress untuk pesta, gaun pesta, dan gaun untuk pesta | Trafik rendah, audiens sangat spesifik |
Negative Keyword | Keyword yang harus Anda hindari. Sebab kata kunci ini tidak relevan untuk bisnis Anda. | jahit dress pesta atau dress pesta bekas | Trafik rendah, audiens tidak tepat. |
3. Targeting Audiens
Setelah menentukan keyword, Anda perlu melakukan targeting. Targeting Search Engine Marketing adalah pengaturan beberapa parameter untuk penayangan iklan Anda. Berikut ini adalah parameternya:
Baca Juga : Cara Tepat Analisis Peluang Usaha
Lokasi
Anda bisa menentukan luas jangkauan lokasi dari target audiens Anda. Misalnya Anda memiliki bisnis travel online. Nah, Anda bisa menargetkan audiens dari Singapura yang ingin berwisata ke Yogyakarta.
Sebagai contoh, website di bawah ini menampilkan iklan tiket pesawat murah untuk calon klien yang merencanakan perjalanan ke Yogyakarta.
Waktu
Jangan khawatir iklan Anda tidak terlihat karena target audiens Anda sibuk di jam-jam tertentu. Anda bisa mengatur jam tayang iklan Anda kok.
Sebagai contoh, target audiens Anda adalah pekerja kantoran. Mereka pasti akan sibuk pada jam 9 pagi hingga jam 5 sore. Jadi, Anda bisa menampilkan iklan Anda mulai jam 7 malam.
Perilaku target audiens
Anda dapat menyasar target audiens berdasar perilaku mereka. Misalnya, menampilkan iklan Anda kepada audiens yang sudah pernah mengunjungi website Anda. Hal ini disebut dengan remarketing.
Remarketing bertujuan untuk melakukan pendekatan kembali dengan pengunjung yang sudah berinteraksi di website Anda, tapi belum melakukan pembelian. Dengan cara itu, Anda memperbesar kemungkinkan pengunjung untuk menjadi konsumen Anda.
Tak hanya itu saja. Anda juga bisa menampilkan iklan Anda ke calon pelanggan yang sedang jadi pelanggan pesaing Anda. Tujuannya untuk mengakuisisi pelanggan mereka untuk jadi pelanggan Anda.
Device
Anda juga bisa menyasar target audiens berdasar device yang mereka gunakan. Misalnya desktop atau smartphone.
Sebagai contoh, Anda mengiklankan produk berupa aplikasi belanja toko online Anda. Maka sudah pasti target audiensnya adalah pengguna smartphone. Nah, Anda bisa kok menampilkan iklan Anda khusus di smartphone saja.
Anda bahkan bisa menargetkan audiens berdasar jenis Operating System (OS) smartphone yang mereka gunakan. Misalnya Android atau iOS.
Usia dan jenis kelamin
Anda bisa menyasar target audiens berdasar usia dan jenis kelamin. Misalnya Anda memiliki produk berupa susu pelancar ASI. Pastinya Anda akan menampilkan iklan kepada audiens perempuan dengan rentang usia tertentu.
4. Struktur Akun Search Engine Marketing
Struktur akun SEM mengelompokkan kata kunci yang Anda pilih untuk kampanye SEM Anda.
Lalu, mengapa harus dikelompokkan?
Mengatur budget kampanye
Mungkin Anda bisa menggunakan semua keyword pilihan untuk satu kampanye SEM. Akan tetapi, budget Anda akan membengkak apabila beberapa keyword memiliki volume dan klik tinggi.
Nah, di sini lah Anda membutuhkan struktur akun SEM. Melalui pengelompokkan keyword, Anda bisa mengatur budget dari masing-masing kata kunci pilihan. Jadi, Anda memiliki batasan budget yang jelas pada masing-masing kata kunci.
Menghemat budget kampanye
Anda bisa lebih mudah melakukan monitor terhadap kinerja kata kunci. Dengan begitu Anda akan menemukan keyword yang memiliki CTR tinggi dan Cost Per Click yang rendah.
Keyword itu bisa Anda gunakan untuk kampanye selanjutnya. Tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja kampanye dengan budget yang hemat.
Fokus menargetkan audiens yang tepat
Struktur akun SEM memungkinkan Anda memisahkan beberapa kampanye. Misalnya berdasarkan jenis produk, lokasi audiens, atau tujuan tertentu seperti peningkatan konversi atau brand awareness.
Pengelompokkan ini membantu Anda menarget audiens yang spesifik. Selain itu, Anda akan lebih mudah mengatur strategi tiap kampanye.
Bagaimana cara mengatur struktur akun SEM? Berikut ini adalah hierarki struktur Search Engine Marketing yang perlu Anda atur:
1. Campaign
Posisi paling atas pada akun Google Ads Anda adalah Campaign. Campaign digunakan untuk mengelola keyword berdasar tema umum yang relevan dengan produk.
Setiap Campaign memiliki beberapa pengelompokan, yaitu
- Budget Settings, yaitu biaya yang ditetapkan untuk masing-masing Campaign.
- Goal, yaitu tujuan dari masing-masing Campaign.
- Bid, yaitu Cost Per Click maksimal yang bersedia Anda bayar.
- Targeting, yaitu menentukan audiens iklan Anda.
Sebagai contoh, Anda ingin mengiklankan jasa manajemen kos-kosan. Anda bisa mengelompokkan kampanye jadi dua, yaitu Sewa Kos dan Listing Kost.
Kampanye Sewa Kos memiliki targeting untuk audiens penyewa kos. Misalnya mahasiswa berusia 20-23 tahun dari luar kota. Sedangkan kampanye Listing Kost untuk pemilik kos yang ingin mengiklankan kos mereka.
Setelah itu, atur budget untuk masing-masing kampanye. Misalnya sebesar Rp3 juta per hari untuk kampanye Sewa Kos dan Rp5 juta per hari untuk kampanye Listing Kost.
Pada kampanye Sewa Kos Anda memasang bid sebesar Rp1.000 per klik. Sedangkan pada kampanye Listing Kos sebesar Rp2.000 per klik.
2. Ad Groups
Setiap Campaign memiliki Ad Groups. Ad Groups digunakan untuk mengelompokkan keyword yang lebih spesifik.
Biasanya tiap Campaign memiliki beberapa Ad Groups. Akan tetapi disarankan untuk tidak membuat lebih dari 10 Ad Group dalam satu Campaign.
Sebagai contoh, Campaign Sewa Kos memiliki 2 Ad Groups, yaitu Sewa Kos Dekat dan Sewa Kos Murah sedangkan Campaign Listing Kost memiliki 1 Ad Groups, yaitu Aplikasi Kos.
3. Ads Keywords
Setiap Ad Groups memiliki Ads Keywords masing-masing. Biasanya setiap Ads memiliki tidak lebih dari 20 keyword yang lebih spesifik dan panjang.
Sebagai contoh, Anda tadi memiliki Ad Group Sewa Kos Dekat. Nah, Anda bisa memasukkan keyword sewa kos murah terdekat, sewa kos dekat UGM, dan sewa kos dekat UNY pada Ad Keywords Anda.
Agar lebih jelas, mari perhatikan contoh bagan di bawah ini:
Campaign | Ad Group | Keyword |
Sewa Kos Budget: Rp3 Juta per hariAudiens: mahasiswa usia 20-23Bid: Rp1.000 per klik | Sewa Kos Dekat Sewa Kos Murah | Sewa kos dekat UGM, Sewa kos dekat UNYSewa Kos Murah Yogyakarta, Sewa Kos Murah UGM |
Listing Kos Budget: Rp5 Juta per hariAudiens: pemilik kosBid: 2.000 per klik | Aplikasi Kos | Iklan Aplikasi Kos,Aplikasi Pasang Iklan Kos |
5. Copywriting Iklan SEM
Sekarang keywordnya sudah ditentukan dan diatur dengan struktur SEM. Selanjutnya, iklan Anda akan ditampilkan dalam bentuk copywriting iklan SEM. Copywriting adalah cara menarik audiens dengan membuat tulisan yang tepat.
Berikut ini adalah bagian dari copywriting iklan Search Engine Marketing:
- Headline: judul website atau iklan
- Website URL: alamat website yang diiklankan
- Description: deskripsi iklan atau website
- Site Extension: menampilkan website lainnya yang masih terkait dengan iklan. Misalnya pada contoh di atas Lazada juga menampilkan laman website koleksi tas dan koleksi pakaian.
- Callout Extension: link untuk menampilkan penawaran tambahan dari website. Misalnya free shipping, garansi, dan ajakan untuk memesan segera.
- Location Extension: menampilkan link Google Maps dari lokasi kantor atau tempat usaha.
- Call Extension: menampilkan kontak bisnis atau kantor
6. Sistem Bidding Iklan SEM
Sistem bidding Search Engine Marketing adalah suatu sistem yang digunakan Google Ads untuk menentukan waktu dan posisi penayangan iklan di hasil pencarian.
Posisi iklan Anda di hasil pencarian tergantung pada kompetisi dengan brand lain yang menggunakan keyword yang sama dengan Anda. Secara spesifik kompetisi ini ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:
- MAX CPC Bid: nominal maksimal yang Anda bayar ketika ada orang mengklik iklan Anda.
- Quality Score: rating yang diberikan platform untuk iklan Anda. Skor ini tergantung dari tiga faktor, yaitu CTR, keyword yang relevan dengan Ad Groups, landing page yang sesuai dengan keyword, dan track record performa iklan.
- Ad Rank: rating yang diberikan platform untuk iklan Anda. Tujuannya untuk menentukan posisi iklan Anda di halaman hasil pencarian. Makin tinggi ratingnya, maka posisi iklan Anda akan makin baik.
Bagaimana cara mendapatkan Ad Rank yang baik? Berikut ini adalah rumusnya:
Ad Rank = Max CPC Bid x Quality Score
Dengan Quality Score yang tinggi, Anda bisa mengalahkan pesaing yang membayar Max CPC Bid lebih tinggi. Dengan kata lain, Quality Score yang tinggi memungkinkan Anda mendapatkan posisi yang baik di hasil pencarian dengan biaya yang minim.
Baca Juga : Cara Mendapatkan Backlink Berkualitas untuk Website
Cara Beriklan di Google dengan Search Engine Marketing
Setelah daritadi berkenalan dengan SEM, Anda tentu jadi tahu kalau memasang iklan online tidak boleh sembarangan. Jadi, tugas Anda tak berhenti sampai di membuat iklannya saja. Anda perlu mengoptimalkan kampanye SEM Anda agar dapat menjangkau lebih banyak audiens, memaksimalkan anggaran, dan mendorong lebih banyak konversi.
Berikut ini adalah cara agar kampanye SEM Anda makin optimal:
1. Lakukan Riset Keyword
Di pembahasan sebelumnya, Anda sudah memahami berbagai jenis keyword yang bisa digunakan untuk kampanye. Nah, untuk menemukan keyword yang tepat, Anda perlu melakukan riset keyword.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan untuk melakukan riset kata kunci:
Riset kata kunci yang digunakan untuk mencari produk Anda
Untuk mencari keyword yang digunakan audiens untuk mencari produk Anda, Anda membutuhkan keyword tools untuk melakukan riset. Salah satu yang bisa Anda coba adalah Google Keyword Planner.
Setelah masuk ke Google Keyword Planner, masukkan keyword yang berhubungan dengan topik di website Anda. Sebagai contoh, kami memasukkan kata kunci “domain murah” untuk produk domain. Setelah itu klik Get Result.
Berikut ini adalah keyword yang digunakan oleh audiens saat mencari produk domain murah:
Di hasil pencarian kata kunci, Google Keyword Planner menyediakan informasi sebagai berikut:
- Average Monthly Search: rata-rata pencarian keyword setiap bulan
- Competition: tingkat kesulitan untuk memenangkan keyword tersebut
- Top of page bid (low range): harga terendah yang diajukan pengiklan
- Top of page bid (high range): harga tertinggi yang diajukan pengiklan
- Broaden your search: saran-saran kata kunci yang berkaitan dengan keyword yang Anda masukkan sebelumnya
Tipsnya, pilih keyword yang memiliki Average Monthly Salary tinggi dan tingkat persaingan yang sedang atau rendah. Artinya, kata kunci tersebut banyak dicari oleh audiens tapi masih jarang digunakan oleh kompetitor.
Cari kata kunci yang potensial mendatangkan pembelian
Anda juga bisa mencari kata kunci yang digunakan audiens saat membeli suatu produk. Bagaimana cara mengetahui kata kunci pembelian yang paling potensial di Google Keyword Planner?
Caranya, klik Add Filter > Keyword > Contain. Tujuannya untuk memasukkan kata lain selain kata kunci.
Pada tutorial ini kami mencoba untuk menambahkan filter “cara” dan “beli”. Setelah itu kata kunci yang berpotensi meningkatkan konversi akan muncul:
Setelah itu, pilih kata kunci yang memiliki Average Monthly Salary tinggi dan tingkat persaingan yang sedang atau rendah.
Selain itu, pilih kata kunci yang memiliki Top of page bid (low range) dengan angka bid yang tinggi. Makin tinggi bidnya, maka makin potensial kata kunci itu mendatangkan trafik pembelian.
Pilih kata kunci dengan Cost Per Click (CPC) yang efektif
Anda sudah memilih kata kunci yang populer dan buyer keyword yang potensial. Nah, setelah itu, tetapkan Return of Investment (ROI) dari masing-masing kampanye. Kemudian pilih kata kunci dengan CPC yang akan menghasilkan ROI positif.
2. Tulis Keunikan Produk pada Deskripsi Iklan SEM
Kata kunci yang tepat akan percuma ketika Anda tidak membuat iklan yang menarik buat diklik. Oleh karena itu, Anda perlu menulis keunikan produk pada deskripsi iklan SEM Anda.
Sebagai contoh, Anda memiliki jasa travel online yang bisa dikontak 24 jam. Nah, tulis itu di bagian deskripsi copywriting iklan SEM.
Sebagai contoh, website maskapai JetBlue menulis fasilitas tambahan di dalam pesawat mereka. Mulai dari Free WiFi, unlimited snack, dan award yang sudah diterima.
3. Tulis Penawaran Spesial pada Deskripsi Iklan SEM
Anda memiliki diskon khusus atau penawaran spesial seperti free shipping? Jangan lupa tulis di deskripsi iklan SEM Anda.
Sebagai contoh, website brand pakaian GAP menulis diskon 40%, free shipping dan pengembalian produk gratis di Ad Copy. Penawaran itu diletakkan langsung di bawah link website agar lebih terlihat oleh calon pelanggan.
4. Masukkan Kata Kunci Pilihan di Deskripsi Iklan SEM
Keyword merupakan kunci performa iklan Anda di mesin pencarian. Jadi, setidaknya Anda perlu memasukkan satu kata kunci pilihan Anda di deskripsi copywriting iklan SEM. Tujuannya agar pelanggan cepat menemukan brand Anda.
Sebagai contoh, jika Anda menjual sepatu sepak bola, masukkan saja keyword itu dalam copywriting iklan SEM. Ketika calon pelanggan mencari kata kunci itu, kata kunci akan muncul dalam bentuk bold di iklan SEM.
5. Sesuaikan Copywriting Iklan SEM dengan Landing Page
Pastikan copywriting iklan SEM sesuai dengan landing page. Sebab hal ini akan berpengaruh pada kepercayaan pelanggan terhadap produk dan brand Anda.
Jika Anda menawarkan diskon dalam deskripsi iklan SEM, tampilkan juga diskon itu dalam landing page Anda. Begitu pun sebaliknya.
Sebagai contoh, Soccer.com menampilkan promo biaya pengiriman 4,99 dollar untuk pembelian di atas 99 dollar. Ketika calon pelanggan mengklik iklan mereka, pelanggan akan melihat landing page dengan informasi promo yang sama.
6. Memaksimalkan Kampanye dengan Riset Keyword Ulang
Anda juga bisa memaksimalkan kampanye SEM yang sudah berjalan. Bagaimana caranya?
Pertama-tama, Anda perlu melakukan riset keyword ulang. Tujuannya untuk melihat kata kunci relevan yang belum Anda gunakan. Setelah itu tambahkan kata kunci tersebut dalam kampanye SEM Anda.
Anda juga perlu melakukan monitor performa kata kunci pilihan Anda. Temukan kata kunci yang mendatangkan trafik audiens yang kurang tepat atau menghasilkan klik rendah. Kemudian masukkan kata kunci tersebut dalam kategori Negative Keyword.
Setelah itu hapus kata kunci yang kurang relevan dari kampanye Anda. Lalu gunakan kata kunci relevan tambahan untuk kampanye SEM yang sudah berjalan.
7.Menggunakan A/B Testing
Salah satu keuntungan menggunakan Search Engine Marketing adalah hasil yang cepat terlihat. Oleh karena itu, gunakan dua strategi yang berbeda. Cara ini disebut A/B Testing.
A/B testing bisa menjadi cara untuk menentukan iklan mana yang paling efektif untuk mencapai target iklan.
Pengetesan iklan ini bisa dilakukan secara satu per-satu, mulai dari kombinasi kata kunci pilihan, copywriting iklan SEM, bid, hingga landing page iklan. Atau, bisa juga dilakukan sekaligus mencakup keseluruhan iklan.
Sebagai contoh, website Hubspot membuat dua desain form pendaftaran produk demo. Versi A dibuat dengan tanpa gambar, sedangkan versi B memiliki gambar perempuan tersenyum.
Dua versi itu kemudian diuji coba. Hasilnya, versi A mendapat peningkatan pendaftaran sebesar 24%. Alasannya, form pendaftaran yang bersih dari gambar membuat perhatian audiens langsung tertuju pada form.
Baca Juga : Cara Mudah Cek Ranking Website di Google
Yuk Gunakan Search Engine Marketing untuk Kampanye Anda!
Nah, sekarang Anda sudah memahami apa itu Search Engine Marketing (SEM). Search Engine Marketing adalah strategi marketing berbayar yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian.
Tidak seperti strategi SEO yang gratis, SEM memang mengharuskan Anda membayar sejumlah biaya. Akan tetapi, hasil SEM lebih cepat terlihat. Mulai dari visibilitas di hasil pencarian hingga potensi kenaikan konversi pembelian di website Anda.
Bagi Anda yang ingin menggunakan strategi SEM, Anda perlu mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu. Kami sudah menjelaskannya dalam artikel ini beserta bagaimana cara mengoptimalkan kampanye SEM Anda. Cukup mudah, kan?
Nah, strategi SEM saja belum cukup untuk meningkatkan penjualan di website Anda. Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan beberapa strategi di website Anda.