apa itu search engine. Anda mungkin pernah bertanya: apa fungsi search engine dalam aktivitas online? Dan bagaimana search engine dapat membantu kesuksesan bisnis Anda?
Penjelasannya bisa cukup panjang. Tapi, artikel berikut mencoba untuk merangkumkan jawaban dari dua pertanyaan tersebut.
Pada artikel Panduan Dasar SEO, kami sudah menyinggung sedikit tentang search engine. Di artikel ini kami akan membahas mengenai fungsi search engine, dan bagaimana cara kerja search engine. Selain itu, di bagian akhir, sebagai tambahan informasi akan diulas terkait dengan contoh algoritma dan search engine.
Nah, mari mulai dengan definisi search engine terlebih dahulu.
Baca Juga : Begini Cara Melakukan Optimasi SEO di Instagram
Apa Itu Search Engine?
Search engine adalah program yang mencari dan mengidentifikasi informasi di dalam database yang sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna.
Database ini berisi alamat dan koten situs-situs tertentu yang ada di World Wide Web (WWW).
Setelah mendapatkan informasi yang diminta, search engine akan menampilkan hasilnya pada search engine result page (SERP). Semakin baik kerja search engine, semakin relevan informasi yang akan ditampilkan.
Sebagai program online, search engine berjalan memanfaatkan jaringan internet. Baik pada saat pengguna internet mengaksesnya maupun saat search engine menggali informasi tentang berbagai konten website di seluruh dunia.
Fungsi Search Engine Secara Umum
Secara singkat, fungsi search engine adalah menyediakan informasi berdasarkan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna. Fungsi ini sesuai dengan cara kerja search engine yaitu mendaftar/mengindeks/mendata (atau biasa dikenal dengan crawling) situs yang ada di internet.
Meskipun tidak semua situs yang aktif berada di indeks pencarian search engine, tapi banyak pemilik situs web dengan sengaja membiarkan situsnya terindeks oleh search engine.
Tujuannya, jika seseorang mencari situs di search engine maka situs webnya akan muncul di hasil pencarian. Menariknya, ini akan dapat menjadi salah satu teknik pemasaran produk (marketing) yang keren.
1. Mengindeks Alamat dan Konten di Situs Web
Fungsi search engine yang pertama adalah untuk mengindeks alamat dan konten situs web yang berada di jaringan internet. “Bot” atau “Crawler” yang ada di search engine menjelajahi internet dan mendata situs web melalui alamatnya hyperlink-nya.
Setelah menjelajah, data yang diperoleh disimpan dan menghasilkan daftar indeks situs web yang sangat besar. Salah satu search engine terbesar di dunia, Google, di tahun 2017 saja sudah mempunyai lebih dari 130 triliun halaman situs web.
Tidak semua halaman situs web dicatat oleh search engine. Pada hasil pencarian, hanya halaman-halaman tertentu saja yang ditampilkan. Hanya halaman situs web yang diberikan izin oleh pemilik situs saja yang dapat di-crawling.
2. Menyediakan Informasi Melalui Kata Kunci
Apa yang dilakukan search engine setelah memperoleh informasi dan konten dari berbagai situs web tersebut? Tentu saja untuk memudahkan pengguna internet untuk memperoleh informasi yang dicari.
Saat ini kebanyakan orang akan mencari informasi melalui mesin pencari. Terhitung, setiap hari lebih dari 4 milyar pencarian yang dilakukan di mesin pencari Google. Setidaknya, tidak kurang dari 40 ribu pencarian dilakukan setiap detiknya dan akan terus bertambah seiring bertambahnya pengguna internet.
Hampir seluruh informasi, semua ada di mesin pencari seperti Google. Semakin banyak pengguna menggunakan mesin pencari untuk mencari informasi, maka peluang untuk memasarkan produk semakin terbuka melalui internet. Itulah kenapa, saat ini banyak orang menggunakan media online sebagai sarana promosi produk atau memasarkan produk mereka.
3. Media Pemasaran
Fungsi search engine yang sekarnag banyak dipelajari adalah sebagai media pemasaran.
Bertambahnya jumlah pengguna dengan pencarian yang fantastis setiap detiknya membuat mesin pencarian menjadi media pemasaran modern saat ini. Pengguna dapat mencari apa saja melalui mesin pencari, termasuk barang-barang yang ingin mereka beli. Mesin pencari membuat pencarian informasi semakin mudah.
Pemilik usaha hanya tinggal membuat konten yang menarik, dan membuatnya terindeks oleh mesin pencari. Setelah itu, tinggal menunggu beberapa saat bisa jadi beberapa hari sampai dengan mesin pencari mengenalinya. Setelah itu, setiap orang yang melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu akan menampilkan produk atau konten yang pemilik usaha buat.
Tidak hanya Google, ada beberapa mesin pencari yang bisa Anda coba untuk memasarkan produk atau layanan. Hanya saja, untuk saat ini mesin pencari yang paling banyak penggunanya adalah Google. Jadi, bisa dibilang Google adalah medan perang marketing online saat ini.
Baca Juga : 7 Tools Online Free Untuk Deteksi Malware Website
Cara Kerja Search Engine
Search engine bekerja dalam 3 tahapan utama: crawling, indexing dan ranking. Mari pelajari satu per satu.
1. Crawling
Pada tahapan ini search engine melakukan proses pengumpulan data untuk disimpan di database mereka. Langkah ini dilakukan bahkan sebelum pengguna mengakses website search engine tersebut.
Robot dari mesin pencari (crawler)akan menjelajahi website di seluruh dunia dan mencari konten baru untuk dikumpulkan di database. Selain itu, crawler tersebut juga akan mencari konten yang diupdate dan menyimpan versi terbaru dari konten tersebut.
Namun, bukan berarti search engine akan menyimpan versi asli konten tersebut. Crawler hanya akan mengikuti tautan demi tautan yang ada di sebuah website. Tautan tersebut bisa saja berupa artikel, dokumen PDF, gambar, video dan lainnya
2. Indexing
Setelah banyak informasi di database, search engine akan melaksanakan proses indexing.
Sesuai namanya, proses ini akan mengelompokkan informasi sesuai dengan kategori yang sama. Tujuannya untuk memudahkan menampilkan hasil ketika diminta oleh pengguna internet.
Kategori dalam proses indexing bisa meliputi bahasa yang digunakan, lokasi pencarian, dan lainnya. Dengan cara ini, proses pencarian di database dapat dilakukan dengan cepat. Sebab, tak perlu mencari keseluruhan data yang dimiliki untuk tiap permintaan.
3. Ranking
Langkah berikutnya adalah menampilkan hasil pencarian sesuai dengan urutan. Proses ini disebut ranking.
Meskipun search engine bisa memberikan hasil hingga jutaan daftar, kenyataannya 95% pengguna internet hanya melihat hasil yang muncul di halaman pertama saja!
Dengan data tersebut, search engine berusaha untuk menampilkan hasil terbaik dan paling relevan di halaman pertama. Alasannya, jika pengguna tidak berhasil menemukan informasi yang diperlukan, bisa-bisa mereka tidak mempercayai search engine lagi.
Di sisi lain, bagi bisnis, berada di halaman pertama search engine result page (SERP) adalah faktor penting bagi peningkatan bisnis. Tak heran, banyak upaya peningkatan optimasi mesin pencari (SEO) yang terus dilakukan.
Baca Juga : 9 Cara Riset Keyword Akurat untuk Blog dan Website
Macam – Macam Search Engine
Di seluruh dunia, Google tentu merupakan search engine terbesar. Di bawahnya baru kita mengenal nama lain seperti Bing, Yahoo!, bahkan Duck Duck Go.
Selain itu, ada search engine yang populer di negara tertentu saja, misalnya Baidu (Cina), Yandex (Rusia), and Naver (Korea Selatan).
Bagaimana prosentase penggunanya? Berikut ini data terbaru yang kami rangkum dari NetMarket Share:
1. Google (71.24%)
Google menguasai setidaknya 71.24% pencarian desktop di seluruh dunia. Sedangkan pencarian mobile tidak kurang dari 92.33% pencarian.
Saking banyaknya pengguna yang memanfaatkan Google sebagai mesin pencari, Google.com menjadi situs yang paling banyak dikunjungi berdasarkan Alexa Ranking.
2. Bing (12.69%)
Bing adalah mesin pencari yang dikembangkan oleh Microsoft. Mesin pencari ini setelah Microsoft mengembangkan beberapa sistem pencari lain seperti MSN Search, Windows Live Search, dan Live Search. Perubahan ini tak lain adalah untuk menyaingi saingan terbesar mereka, yaitu Google.
Bing merupakan mesin pencari default yang ada di sistem operasi Windows. Sampai dengan saat ini, pangsa pasarnya sampai dengan saat ini sudah lebih besar dari Yahoo!.
3. Baidu (11.36%)
Didirikan tahun 2000, Baidu menjadi situs pencarian yang populer di Cina. Baidu selalu melayani bermilyar pencarian setiap bulannya.
Angka tersebut tak banyak berubah meskipun Baidu hanya fokus pada segmen lokal saja. Hal ini tentu berbeda dengan strategi yang diterapkan oleh Google.
Baidu dikabarkan menguasai tak kurang dari 80% pasar pencarian online di China. Sedangkan Google, hanya mendapatkan 10% saja.
4. Yahoo! (2.15%)
Gerbang terbukanya dunia teknologi informasi salah satunya adalah Yahoo!. Perusahaan yang ‘dulu’ sempat besar ini sudah mulai hilang peminatnya. Di tahun 2000-an layanan ini menjadi layanan yang sangat terkenal. Mengenalkan pengguna mengenai email, chat, dan program mesin pencarian.
Sampai dengan saat ini Yahoo hanya menyisakan pangsa pasar sebesar 2.15%, sangat jauh dibandingkan Google yang dulunya sempat ditawarkan ke Yahoo.
5. Yandex (1.50%)
Yandex, perusahaan yang berada di Rusia ini juga mengembangkan mesin pencari sendiri yang bernama Yandex Search. Mesin pencari ini memproses lebih dari 4.5 milyar pencarian setiap bulannya. Pangsa pasar di seluruh dunia sebesar 1.50%, sangat jauh dibandingkan dengan Google.
Yandex lebih populer di kalangan orang Rusia. Ini menjadi kebangga tersediri bagi orang-orang di sana. Meskipun sudah ada Google yang menjadi raja mesin pencari di seluruh dunia.
Baca Juga : 5 Jenis Marketing Online Yang Paling Menguntungkan
Kesimpulan
Search engine (mesin pencari) menjadi teknologi yang sangat berguna beberapa tahun ini. Tidak menutup kemungkinan, teknologi ini akan semakin berkembang dan menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan informasi.
Fungsi-fungsi search engine yang semakin berkembang dan bertambah mampu menawarkan kemudahan pengguna untuk memperoleh informasi. Bahkan ketergantungan terhadap mesin pencari bisa terjadi, karena kebanyakan orang ketika ingin mencari informasi melalui internet masuk melalui pintu mesin pencari.
Pengguna yang sangat banyak membuat mesin pencari menjadi peluang tersendiri untuk memasarkan produk atau jasa bagi pemilik usaha atau perusahaan. Melalui situs web atau media sosial.