Scam adalah salah satu tindak kejahatan yang terus merajalela terutama di era serba digital. Bahkan, 13% korban penipuan melaporkan kerugian hingga USD 50 juta. Anda tidak ingin menjadi salah satu korbannya, ‘kan?
Memangnya, apa sih pengertian scam? Dan, adakah cara menghindari scam? Jangan khawatir. Anda akan menemukan semua jawabannya di artikel ini.
Bahkan, kami juga akan membocorkan ciri-ciri scammer supaya Anda bisa terhindar dari tindak kejahatan ini.
Sudah tidak sabar? Langsung saja, yuk simak pembahasannya!
Baca Juga : Cara Daftar YouTube AdSense
Apa Itu Scam?
Scam adalah upaya penipuan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang berharga dari korbannya. Pelaku yang melakukan scam disebut dengan scammer.
Ada 2 hal yang biasa diincar scammer dari korbannya, yaitu:
- Uang – Tabungan korban di rekening bank atau e-wallet.
- Informasi – Semua informasi pribadi yang bisa langsung disalahgunakan demi keuntungan scammer. Bisa berupa informasi pribadi (nama, alamat, dan Nomor Induk Keluarga), akun (username dan password), dan finansial (nomor kartu dan PIN ATM).
Belakangan ini, kasus scam kian marak terjadi. Faktanya, korban scam di Indonesia mencapai 26%, paling banyak di dunia.
Modus kejahatannya pun bisa berbagai macam. Kasus scam yang sering terjadi adalah scammer menyamar menjadi pihak yang dipercaya korban sehingga korban mau memberikan informasi penting hingga uang.
Tak hanya itu, jenis-jenis scam ada banyak. Mau tahu selengkapnya? Tenang, kami akan mengajak Anda untuk memahami macam-macam scam supaya Anda bisa lebih mengenal tindak kejahatan ini. Scroll ke bawah, ya!
Jenis-Jenis Scam
Berikut ini adalah jenis-jenis scam yang harus Anda ketahui:
1. Donation Scam
Donation scam adalah jenis penipuan yang meminta donasi, tetapi uang yang diperoleh disalahgunakan untuk keuntungan pribadi. Pelaku donation scam umumnya cukup cerdik memanfaatkan rasa iba dan simpati para korban.
Sebagai contoh, donation scam yang terjadi baru-baru ini di Twitter tentang penyelamatan hewan.
Pelaku mengaku menemukan hewan yang sedang terluka. Dengan dalih menggalang donasi untuk menutup biaya pengobatan hewan, dana bantuan tersebut malah disalahgunakan untuk keperluan pribadi.
Setelah mendapat uang donasi, pelaku langsung hapus akun untuk menghindari donatur yang meminta kejelasan uang yang telah didonasikan.
2. Survey Scam
Survey scam adalah cara penipuan yang meniru survey resmi untuk mendapatkan informasi personal korban.
Umumnya, scammer akan menjanjikan hadiah sebagai iming-iming agar korban mau mengisi survey. Padahal, perusahaan tidak sedang menggelar survey tersebut, dan hadiah yang ditawarkan hanya untuk menarik perhatian korban.
Contohnya, untuk mendapat data pribadi korban, scammer memanfaatkan momen pandemi untuk menyebar survey bodong tentang efek vaksin.
3. Cold Call Scam
Cold call scam adalah teknik penipuan via telepon dengan berpura-pura menjadi pihak tertentu, seperti kepolisian, perusahaan, bahkan kerabat dekat. Pelaku akan memanipulasi korban supaya mereka mau mengikuti kemauan scammer.
Sebagai contoh, penelepon mengaku sebagai Customer Service sebuah bank yang menawarkan korban untuk menjadi nasabah prioritas dengan syarat membayar biaya tertentu.
4. Phising
Phising adalah jenis scam yang memancing korban supaya memberikan informasi pribadi dengan sukarela tanpa mereka sadari.
Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) melaporkan ada 5579 kasus phising sepanjang tahun 2022. Jadi, scam adalah jenis kejahatan yang patut diwaspadai.
Pada kasus penipuan yang sempat viral, pelaku membuat iklan untuk menjaring korbannya. Korban diminta melakukan update aplikasi mobile banking.
Setelah mengisi data dan mengklik submit, seluruh informasi korban berhasil dimiliki pelaku. Tak hanya itu, di kasus ini pelaku menyedot saldo rekening bahkan sampai mengambil alih akun Instagram korban.
5. Love Scam
Love scam ialah aksi penipuan di mana pelaku memanfaatkan seseorang yang sedang mencari pasangan. Biasanya, pelaku akan membuat identitas palsu di aplikasi kencan.
Para scammer cinta ini akan memainkan emosi korban supaya mereka mau melakukan apa yang pelaku minta. Scammer bisa saja mengirimkan sejumlah uang ke rekening korban dan meminta Anda mengirimkan uang tersebut ke rekening lain untuk pencucian uang.
Walaupun termasuk korban, Anda tetap harus berurusan dengan persidangan yang tentunya membuat Anda rugi waktu, tenaga, sekaligus biaya.
Nah, sebelum menuju ke ciri-ciri scammer dan tips cara menghindari scammer, mari pelajari dulu cara kerja scammer.
Baca Juga : Apa Sih Itu Content Creator?
Cara Kerja Scammer
Meskipun ada beberapa jenis, umumnya cara kerja scammer adalah dengan memanfaatkan kelalaian korban. Jadi, dalam melancarkan aksinya, scammer akan melakukan langkah sebagai berikut:
- Scammer menarget korban sesuai upaya scam yang dilakukan.
- Scammer melakukan komunikasi ke korban secara langsung, atau menggunakan media seperti survey atau iklan yang terkait dengan korban .
- Korban yang lengah akan mengikuti instruksi yang diberikan karena menganggap sebagai hal yang wajar, bukan scam.
- Scammer berhasil menjalankan aksinya dan mendapatkan uang atau informasi personal korban untuk dimanfaatkan lebih lanjut sesuai keinginan scammer.
Setelah tahu cara kerja pelaku scam, sekarang yuk simak penjelasan lengkap ciri-ciri scammer yang patut Anda waspadai.
Ciri-ciri Scammer
Sebagai langkah pencegahan, Anda perlu mengetahui apa saja ciri-ciri scammer berikut ini:
1. Berpura-pura Menjadi Pihak yang Anda Kenal
Scammer akan berupaya membangun kepercayaan Anda dengan berpura-pura sebagai pihak berwenang, perusahaan terkenal, rekan kerja, hingga kerabat. Dengan begitu, korban yang tidak teliti akan mudah dikelabui.
2. Menawarkan Hadiah Menarik
Ciri-ciri scammer yang sering ditemui adalah menawarkan hadiah yang super menggiurkan. Misalnya, menyatakan seseorang memenangkan suatu undian yang ujung-ujungnya meminta orang tersebut mengirimkan sejumlah uang.
3. Meminta Data yang Sensitif
Umumnya, scammer akan berusaha meminta data yang sensitif. Sebab, data tersebut bisa digunakan untuk proses verifikasi pinjaman online, mengambil alih akun, hingga menguras saldo rekening.
Perusahaan atau organisasi yang terpercaya tentunya sudah memiliki data yang lengkap tentang Anda. Jadi, Anda harus waspada jika Anda diminta untuk menyebutkan data yang bersifat sensitif seperti nomor kartu kredit atau PIN akun bank. Bisa jadi itu adalah aksi penipuan!
4. Memberi Instruksi Agar Anda Bertindak Cepat
Scammer pandai memainkan emosi calon korbannya dengan menetapkan tenggat waktu yang ketat.Baik itu ketika harus mengirimkan sejumlah uang, ataupun ketika meminta informasi pribadi secara lengkap.
Inilah yang membuat korban scamming merasa panik dan tidak bisa berpikir panjang sehingga mengikuti setiap kemauan dari pelaku penipuan.
5. Mengharuskan Anda Melakukan Pembayaran
Ciri-ciri scammer yang terakhir adalah meminta Anda membayar sejumlah uang.
Anda akan diberi instruksi untuk mentransfer uang ke rekening pribadi pelaku dengan berbagai alasan. Bisa dengan dalih untuk membayar ongkos kirim, pajak, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, mulai sekarang amati ciri-ciri scammer untuk lebih berhati-hati dengan tindak kejahatan ini ya!
6 Tips Cara Menghindari Scam
Scam memang bisa menimpa siapa saja, termasuk Anda. Agar tidak menjadi korban scam, coba terapkan beberapa tips cara menghindari scam berikut:
1. Pastikan Kredibilitas Pihak yang Menghubungi Anda
Langkah pemastian ini bisa Anda lakukan sesuai dengan platform di mana Anda menerima informasi yang berpotensi sebagai aksi scam, di antaranya:
- Telepon – Apabila Anda mendapat telepon dari pihak yang mengaku sebagai perwakilan sebuah perusahaan atau organisasi, pastikan dulu apakah kontak yang menghubungi Anda resmi atau tidak.
- Email – Tidak hanya melihat nama pengirim saja, tapi juga pastikan alamat email pengirim adalah email resmi. Caranya, cek nama domain email yang digunakan. Misalnya, Niagahoster menggunakan alamat email @niagahoster.co.id, sesuai domain websitenya yaitu niagahoster.co.id.
- Media sosial – Pastikan akun media sosial pihak yang menghubungi Anda sudah terverifikasi yang ditandai dengan adanya centang biru. Atau, Anda juga bisa memastikan kontaknya di website resmi pihak yang menghubungi Anda. Kalau informasinya tidak sama, sebaiknya Anda tetap waspada.
2. Jangan Mudah Tergiur
Mendapatkan rejeki nomplok tentu jadi keinginan semua orang. Namun, kalau ada pihak yang menawarkan hadiah bombastis atau cenderung tidak masuk akal, sebaiknya Anda wajib curiga. Apalagi kalau ujung-ujungnya pihak tersebut meminta uang terlebih dahulu untuk berbagai alasan. Hati-hati, ya!
Untuk itu, jangan mudah tergiur dengan penawaran yang menjanjikan keuntungan besar. Biasanya, ini hanyalah akal-akalan scammer.
3. Hati-Hati Saat Akan Membagikan Informasi Personal
Salah satu tujuan scam adalah mendapatkan Informasi personal korban. Nantinya, informasi tersebut bisa saja disalahgunakan untuk berbagai hal negatif. Contohnya, penipuan yang mengatasnamakan Anda, jual-beli data, hingga melakukan pinjaman online menggunakan identitas Anda.
Karenanya, Anda perlu berhati-hati saat berbagi informasi personal. Tipsnya, hanya berikan informasi personal Anda pada website atau platform resmi dan terpercaya.
4. Tidak Asal Klik Link yang Diterima
Ada banyak cara yang digunakan scammer untuk melancarkan aksinya. Salah satunya dengan memberikan link yang mengarahkan korban ke website scam yang disiapkan.
Jadi, pastikan dulu link yang Anda terima memang aman. Caranya, arahkan kursor ke link tersebut tanpa diklik. Nantinya, akan muncul informasi URL dari link tersebut. Kalau link tidak mengarah ke website resmi, jangan klik linknya.
5. Aktifkan 2-Factor Authenticator
Two-Factor Authentication (2FA) adalah metode keamanan tindak cyber crime yang memungkinkan website melakukan verifikasi user dengan kode unik yang dibuat secara real-time. Umumnya, akan dikirimkan ke email atau nomor ponsel yang sudah didaftarkan. Jadi, hanya yang bersangkutan yang akan menerimanya.
Jadi, kalau ingin memastikan keamanan akun Anda, selalu aktifkan 2FA, ya. Sebab, kalau ada scammer yang sudah menemukan username dan password Anda tapi tidak dapat memasukkan kode 2FA, scammer tidak akan bisa melanjutkan proses login.
6. Buat Password yang Unik
Kalau Anda masih membuat password yang mengandung tanggal lahir, sebaiknya Anda harus mengubahnya sekarang juga. Alasannya, password seperti tanggal lahir atau nomor telepon sangat mudah ditebak. Hasilnya, tak butuh waktu lama bagi scammer untuk menebak password untuk login ke akun Anda.
Tipsnya, buat password dengan kombinasi angka, huruf, dan simbol. Nah, jika kesulitan untuk mengingat password, Anda dapat menggunakan bantuan password manager seperti LastPass atau NordPass.
Baca Juga : Begini Cara Melakukan Optimasi SEO di Instagram
Jadi, Apa Itu Scam?
Scam adalah modus penipuan yang memanfaatkan kelalaian korban untuk mendapat keuntungan. Jenis penipuannya pun makin beragam, ada donation scam, survey scam, cold call scam, phising, dan love scam.
Untungnya, Anda bisa melakukan pencegahan pada aksi scam ini. Caranya, bisa dengan melakukan verifikasi kredibilitas pihak yang menghubungi, tidak asal klik link yang diterima, sampai membuat kombinasi password yang unik.