Apakah Anda pernah mendengar kasus kebocoran data? Seperti kasus kebocoran data yang terjadi belakangan, seperti data eKTP dan pengguna BPJS. Hal itu mungkin karena data yang tersimpan tidak terenkripsi.
Enkripsi adalah hal yang sangat penting dan wajib diterapkan pada platform digital yang menyimpan data pribadi. Misalnya, alamat email, password, sampai nomer rekening.
Tapi, apa itu enkripsi? Kenapa enkripsi sangat penting?
Nah, Anda akan tahu jawabannya dalam artikel ini. Dari pengertian enkripsi, manfaat, cara kerja, jenis, contoh penggunaan, semua kami bahas.
Tanpa berlama-lama lagi, berikut penjelasannya.
Baca Juga : 7 Tools Online Free Untuk Deteksi Malware Website
Apa Itu Enkripsi?
Enkripsi adalah aktivitas mengubah bentuk data yang awalnya mudah dipahami menjadi kode yang sulit dipahami. Hal tersebut karena fungsi utama enkripsi adalah mengamankan data.
Enkripsi dipakai untuk menanggulangi seiring adanya cyber crime atau (kejahatan dunia maya). Seperti peretasan email, phishing, pencurian data, carding, dan sejenisnya.
Caranya, dengan mengacak data sensitif agar berbeda dengan aslinya. Dengan begitu, ketika hacker menerima data, mereka tidak bisa dengan mudah menggunakannya.
Itu mengapa, berbagai platform digital seperti situs web dan media sosial kini memakai enkripsi.
Ngomong-ngomong soal cara mengamankan data, lalu apa perbedaan enkripsi dengan hashing?
Secara teknis, enkripsi dan hashing memang sama-sama merubah bentuk data. Namun, bukan berarti keduanya sama.
Enkripsi dibuat untuk mengamankan atau merahasiakan data. Data yang terenkripsi masih bisa didekripsi alias diubah menjadi teks seperti asalnya. Dengan catatan, seseorang memang memiliki hak akses atau merupakan pemilik akun yang sah.
Sedangkan hashing dipakai untuk membuat tanda tangan digital dan menjaga data agar tidak duplikat. Data yang melalui proses hashing hanya bisa dienkripsi dan tidak bisa diubah kembali ke bentuk aslinya. Dengan begitu, data atau informasi penting tidak bisa dipalsukan. Itu mengapa hashing banyak dipakai di blockchain dan cryptocurrency.
Manfaat Enkripsi
Berikut adalah beberapa manfaat enkripsi.
1. Melindungi Data
Manfaat enkripsi yang pertama adalah melindungi data yang dikirim atau disimpan. Bisa dikatakan, enkripsi memberi perlindungan ganda untuk data.
Pertama, enkripsi membuat data menjadi chipertext. Chipertext adalah data yang sulit dipahami.
Kedua, jika data bocor, data sudah dalam bentuk ciphertext dan butuh kunci untuk membukanya.
Hal ini lah yang membuat pesan yang dikirim lewat aplikasi, misalnya WhatsApp, tidak bisa dibaca pihak ketiga.
2. Melindungi Pengunjung dari Website dan Platform Berbahaya
Ketika Anda melakukan enkripsi ke website, Anda akan diberi semacam sertifikat yang menunjukkan bahwa website sudah aman. Sertifikat ini biasanya ditampilkan di bagian address bar browser dalam bentuk ikon gembok.
Meski kelihatannya sederhana, tampilan gembok ini bisa membantu pengunjung membedakan mana website yang abal-abal dan berbahaya. Google pun biasanya akan memberikan peringatan ke pengunjung ketika website tidak menerapkan enkripsi.
3. Memastikan Data Tidak Berubah
Enkripsi memastikan tidak ada peretas yang bisa mengakses data. Dengan cara yang sama, enkripsi juga memastikan agar data juga tidak bisa dimodifikasi seenaknya. Apalagi ketika proses transfer data dan juga penyimpanan data.
4. Terlindung dari Masalah Hukum
Enkripsi adalah salah satu praktik perlindungan data yang sesuai dengan hukum. Beberapa industri bahkan sudah memiliki peraturan khusus terkait praktik enkripsi.
Misalnya, standar perlindungan keamanan untuk industri keuangan (Payment Card Industry Data Security Standard/PCI DSS) dan juga peraturan perlindungan data umum (General Data Protection Regulation/GDPR).
Ketika Anda menerapkan enkripsi dengan baik, paling tidak Anda akan terhindar dari masalah hukum. Apalagi jika Anda bergerak di industri yang mengelola data sensitif pelanggan. Misalnya, seperti bisnis online atau fintech.
Baca Juga : 9 Cara Riset Keyword Akurat untuk Blog dan Website
Cara Kerja Enkripsi
Cara kerja enkripsi adalah mengubah teks yang awalnya “domain murah” menjadi “5*!Dd1%#4”. Proses itu memakai algoritma dan kunci.
Dalam enkripsi, teks “5*!Dd1%#4” dapat diubah lagi jadi “domain murah”. Untuk mengubahnya bisa memakai kunci yang sama saat membuat atau tidak.
Jika memakai kunci yang sama disebut enkripsi simetris. Sedangkan jika memakai kunci yang berbeda disebut enkripsi asimetris.
Teks yang terenkripsi tidak dapat diubah ke teks aslinya lagi jika tidak memakai salah satu kunci tersebut
Jenis-Jenis Enkripsi
Agar lebih menguasai apa itu enkripsi, kenali lebih dalam jenis-jenis enkripsi. Masing-masing enkripsi memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasan jenis-jenis enkripsi selengkapnya.
1. Triple DES
Triple Data Encryption Algorithm atau Triple DES adalah jenis enkripsi simetris yang bekerja dalam tiga fase.
Karena itu, enkripsi ini lebih lambat dari enkripsi lain.
Lebih dari itu, enkripsi Triple DES ini juga mengenkripsi data dalam panjang blok yang lebih pendek. Sehingga cukup mudah didekripsi.
Akibatnya, ada resiko pencurian data yang lebih tinggi.
Namun, enkripsi ini adalah yang direkomendasikan sebelum adanya enkripsi lain. Bahkan, banyak organisasi perusahaan dan bisnis memakai enkripsi ini.
2. AES
Advanced Encryption Standard dianggap sebagai salah satu enkripsi terbaik dikembangkan oleh US National Institute of Standards Technology. Enkripsi ini bekerja dengan algoritma Rijndael dan menggunakan sistem enkripsi single private key.
3. RSA
Enkripsi Rivest-Shamir-Adleman merupakan enkripsi dengan key asimetris. Enkripsi ini dianggap sebagai enkripsi standar untuk data yang dibagikan melalui internet saat ini.
Dibanding jenis enkripsi yang lain, RSA memakai kunci yang lebih panjang. Sehingga sulit bagi para hacker untuk bisa meretasnya.
4. Blowfish
Enkripsi Blowfish juga dirancang untuk menggantikan DES, seperti Triple DES. Meski tersedia secara gratis, banyak organisasi mengklaim bahwa tidak ada yang bisa meretasnya.
Enkripsi ini telah melalui uji coba beberapali untuk memastikan kecepatan, efisiensi, dan keamanannya. Oleh karena itu, Blowfish menjadi pilihan bagi vendor dan e-commerce untuk mengamankan pembayaran, kata sandi, dan informasi rahasia lainnya.
5. Twofish
Twofish merupakan versi lanjutan dari enkripsi Blowfish. Sama seperti Blowfish, enkripsi Twofish juga tersedia secara gratis dan disebut sebagai enkripsi terbaik jika tidak ada AES.
6. FPE
Format Preserving Encryption mengenkripsi data dalam format yang sama. Misalnya, ketika mengenkripsi sandi yang memiliki 6 huruf, maka output berupa kombinasi dengan format sama.
Baca Juga : Apa itu Target Pasar?
Contoh Penggunaan Enkripsi
Ada beberapa contoh penggunaan enkripsi, yaitu SSL, SSH, dan end to end. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Penggunaan SSL
SSL ada contoh enkripsi yang dipakai pada website. Ciri website yang memakai enkripsi SSL adalah terdapat logo gembok atau awalan https.
Bisa dikatakan, cara meningkatkan keamanan website memang dengan memasang SSL.
Nah, buat yang punya website tapi belum ada logo gemboknya, berarti belum aman. Segera amankan website dengan memakai layanan SSL murah.
2. Penggunaan SSH
SSH adalah singkatan dari Secure Shell Connection. SSH biasanya digunakan untuk mengakses, mengontrol, dan mengelola server secara remote melalui internet. Karena pastinya berkaitan dengan data sensitif, SSH ini memakai enkripsi untuk memastikan kerahasiaan dan keutuhan data antara client dan server.
3. E2EE
E2EE adalah singkatan dari enkripsi end to end. Biasanya dipakai aplikasi chat.
Jangan salah, pesan yang sedang dikirim juga bisa bocor ke pihak ketiga. Oleh karena itu, pesan perlu dienkripsi agar tidak bocor.
Namun, enkripsi E2EE merupakan enkripsi user to user. Sehingga datanya kemungkinan masih bisa dilihat oleh pihak service provider.
Baca Juga : 5 Jenis Marketing Online Yang Paling Menguntungkan
Jadi, Apa itu Enkripsi?
Enkripsi salah satu cara untuk melindungi data di era digital. Seperti password email, password ATM, dan sejenisnya. Oleh karena itu, semua platform digital wajib memakai enkripsi.
Anda yang punya website juga wajib melakukan enkripsi data. Agar data yang ada di dalam website tetap aman dan website tidak disusupi oleh hacker.
Caranya mudah kok. Cukup dengan menggunakan layanan SSL.
Apalagi jika data yang disimpan adalah data penting. Alangkah lebih baik jika memakai SSL berbayar dan memberi garansi. Seperti SSL di Creative Design.
Amankan data penting Anda dengan mengaktifkan SSL sekarang juga.
Akhir kata, demikian penjelasan apa itu enkripsi, manfaat, cara kerjai, jenis-jenis, contoh penggunaan, serta beda enkripsi dan hashing. Pastikan website Anda sudah memakai SSL.