Mengapa banyak orang yang mengingat “Indomie” saat ingin membeli mie instan? Mengapa pula banyak orang yang mengingat “Aqua” saat membeli air mineral? Jawabannya adalah karena branding.
Dengan branding yang kuat, bisnis Anda akan lebih mudah diingat pelanggan. Selain itu, citra bisnis Anda pun akan dipandang lebih positif.
Tapi.. sebetulnya apa itu branding? Dan bagaimana cara menerapkan strategi branding yang tepat? Nah, kami akan menjawab semua pertanyaan tersebut di artikel ini. Selamat membaca!
Baca Juga : Alasan Apa Itu Blog?
Apa Itu Branding?
Branding adalah kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan atau memasarkan sebuah brand. Hal ini memungkinkan merek dan produknya semakin dikenal oleh target pasar
Untuk memahami lebih dalam apa itu branding, pertama-tama Anda perlu mengetahui apa itu brand. Menurut American Marketing Association, merek dagang adalah nama, desain, simbol, atau atribut produk atau layanan yang membedakannya dari yang lain.
Dengan kata lain, proses penentuan misi, visi dan brand identity juga dapat dikategorikan sebagai aktivitas branding.
Apa Saja Unsur-Unsur dalam Branding?
Berikut adalah beberapa unsur yang dapat menggambarkan suatu brand:
- Misi dan Visi — Misi dan visi adalah fondasi dari brand Anda. Keduanya bisa diartikan sebagai berikut: Misi merupakan solusi yang ingin Anda berikan untuk memecahkan masalah yang ada, sedangkan visi adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dengan merek Anda.
- Logo — Logo adalah wajah dari sebuah brand. Untuk menciptakannya, diperlukan gaya tulisan, warna, dan bentuk yang dapat membekas dalam pikiran target pasar Anda.
- Jargon — Jargon dapat membantu calon pelanggan memahami apa yang brand Anda ingin tawarkan.
- Website — Dulu, Anda dapat menampilkan citra brand dengan advertising dalam bentuk pamflet, billboard, dan iklan televisi. Namun, era digital mengharuskan setiap bisnis untuk memiliki situs resmi. Untuk melihat manfaat website selengkapnya, Anda dapat membacanya di artikel manfaat website ini.
Manfaat Branding untuk Bisnis Anda
Branding adalah salah satu cara memulai bisnis dari nol yang harus diterapkan di industri mana pun. Berikut adalah beberapa manfaat branding yang perlu Anda ketahui:
- Merek akan terkenal dengan mudah — Branding yang tepat akan membuat merek Anda lebih mudah dikenal. Karena branding dapat membedakan bisnis Anda dengan bisnis kompetitor.
- Memberikan bisnis Anda posisi yang kuat dalam industri — Dalam jangka panjang, usaha memperkuat merek akan menempatkan bisnis Anda pada posisi yang strategis dalam industrinya.
- Kepercayaan terhadap merek Anda akan meningkat — Brand yang dikenal secara positif akan lebih dipercaya dan lebih mudah menarik pelanggan baru. Selain itu, pelanggan lama juga akan betah berbisnis dengan Anda jika kualitas dan citra merek terjaga.
- Mendukung pemasaran merek itu sendiri — Upaya marketing Anda akan lebih mudah jika memiliki merek yang sudah dipercaya. Konsumen yang puas dengan produk atau layanan Anda akan cenderung merekomendasikannya ke orang lain.
Jenis-Jenis Branding yang Bisa Anda Gunakan
Sebelum Anda melakukan branding, Anda harus tahu terlebih dahulu apa itu jenis branding yang akan digunakan. Karena, setiap jenis branding memiliki tujuan yang berbeda. Media yang digunakan pun bisa bervariasi.
Nah, jadi apa saja sih jenis branding? Di bawah, kami akan jelaskan 5 jenis dan contoh branding yang paling populer. Yuk lihat satu-persatu!
1. Product Branding
Product branding adalah jenis branding yang paling umum digunakan. Anda pasti melihatnya dimana-mana. Mulai dari website dan media sosial, hingga TV, koran, dan billboard.
Tujuan utamanya adalah untuk melakukan promosi produk yang baru diluncurkan, atau meningkatkan penjualan produk lama.
Biasanya yang ditampilkan adalah fitur-fitur produk, harga produk, variasi produk, dan nilai-nilai lain yang bisa menjadi keunggulan kompetitif.
Berikut adalah contoh product branding yang dilakukan KFC di akun Instagram-nya:
2. Personal Branding
Pernahkah Anda melihat orang yang menggunakan namanya sendiri sebagai brand? Nah, itu adalah bentuk personal branding.
Biasanya jenis branding yang satu ini digunakan oleh orang-orang yang memiliki status tertentu. Seperti artis, politisi, atlit, dan juga selebgram. Intinya, yang dituju adalah brand awareness, alias popularitas.
Strategi yang sering digunakan adalah social media markerting. Alasannya sederhana, karena media sosial adalah platform yang paling tepat untuk mengekspresikan karakter mereka.
Contohnya, Merry Riana – seorang motivator terkenal – rutin melakukan personal branding di akun Facebook-nya:
3. Corporate Branding
Apa itu corporate branding? Sesuai dengan namanya, corporate branding adalah jenis branding yang bertujuan untuk mempromosikan suatu perusahaan.
Biasanya yang dipromosikan adalah nilai-nilai perusahaan, etos kerjanya, sejarah perusahaan, atau misi perusahaan. Sehingga, konsumen bisa mengenal perusahaan lebih dalam.
Media yang digunakan bisa bermacam-macam. Seperti PR (public relation), media sosial, website, dan sponsor event.
Berikut adalah contoh corporate branding yang dilakukan Gojek di website mereka:
4. Geographical Branding
Tentu Anda pernah mendengar tagline “Pesona Indonesia”, kan? Jika iya, pasti Anda pernah melihat iklannya juga yang berisi keindahan alam dan budaya Indonesia. Nah, ini adalah salah satu contoh geographical branding.
Jadi, geographical branding adalah jenis branding yang menonjolkan keindahan, keunggulan, dan keunikan suatu wilayah. Biasanya jenis branding ini digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang terkait dengan bidang pariwisata.
Nah, banyak media yang bisa digunakan untuk melakukan geographical branding. Mulai dari video dan akun sosial media, hingga portal berita.
Berikut adalah contoh geographical branding yang dilakukan oleh KTO (Korean Tourism Organization) di akun Instagram-nya:
5. Co-Branding
Co-Branding adalah jenis branding yang dilakukan bersama-sama oleh dua brand atau lebih.
Tujuannya simple, yaitu untuk menarik minat dari seluruh bisnis yang terlibat. Sehingga jangkauan konsumennya menjadi lebih banyak. Salah satu contoh umum co branding adalah produk yang dihasilkan secara bersama-sama.
Contohnya, Wall’s dan Oreo melakukan co branding dengan memasarkan produk Cornetto Oreo Ice Cream.
5+ Strategi Branding Terbaik dan Contohnya
Strategi branding adalah rencana untuk membangun image bisnis agar bisa bertahan dalam jangka panjang.
Lalu, apa saja strategi branding yang bisa Anda gunakan? Keenam kiat di bawah ini akan membantu Anda memperkuat brand serta menjaganya berada di posisi teratas.
Selain untuk perusahaan dan organisasi, strategi di bawah ini juga dapat dimanfaatkan untuk personal branding.
Baca Juga : Apa Itu Intrapreneur?
1. Sebutkan Tujuan di Balik Brand Anda
Sebelumnya telah disebutkan bahwa solusi yang Anda janjikan melalui sebuah produk merupakan salah satu bentuk branding. Akan tetapi, janji tidaklah cukup untuk membentuk image yang dapat menciptakan dampak di masyarakat. Apalagi, sudah banyak perusahaan yang melakukannya.
Pernyataan di atas mungkin susah dipahami, terutama apabila Anda belum pernah mendengar tentang brand promise (janji) dan brand purpose (tujuan).
Pada dasarnya, brand promise adalah keunikan dari brand yang ingin Anda gunakan untuk menarik perhatian calon konsumen. Di sisi lain, brand purpose merupakan misi yang ingin Anda bawa dengan bisnis Anda.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa keunikan memang mampu menjadi pembeda diri Anda dari orang lain. Sesuatu yang unik juga dapat menjadi pusat perhatian dengan mudah.
Akan tetapi, keunikan akan kehilangan nilainya seiring waktu berlalu. Untuk mempertahankan kedudukan brand Anda, diperlukan sebuah nilai lebih, yaitu alasan sebenarnya di balik bisnis Anda.
Salah satu contoh brand purpose yang bisa dijadikan inspirasi adalah ide bisnis milik raksasa furniture asal Swedia, Ikea.
Pada halaman pengenalan visi dan ide bisnis di situs resminya, tertulis bahwa bisnis mebel tersebut memiliki tujuan “to create a better everyday life for the many people”, yang berarti untuk membuat kehidupan sehari-hari lebih baik.
Kalimat tersebut menjadi nilai jual lebih karena Ikea tidak sekedar mencari pendapatan dari berdagang perlengkapan rumah tangga, tetapi juga memperhatikan taraf hidup masyarakat.
Oleh karena itu, strategi brand harus meliputi sebuah misi yang bisa dilakukan dengan ikhlas.
2. Jaga Konsistensi Brand
Salah satu ciri bisnis, baik bisnis digital maupun tidak, yang dapat bertahan lama adalah konsistensi — dalam berbagai hal, termasuk warna, ide, desain logo, dan gaya bahasa. Mengapa?
Harmoni yang ditemukan pada sebuah merk akan membentuk persepsi positif dalam pikiran masyarakat. Selain itu, hal tersebut juga membuat bisnis Anda lebih mudah diingat.
Contoh sederhananya adalah sebuah rumah makan. Menu yang disajikan di tempat itu terbilang enak, sehingga Anda menjadi pelanggan setelah mencobanya sekali. Namun, kualitas masakannya berkurang setelah beberapa kali Anda bersantap di sana. Jika ini terjadi, tentunya Anda kecewa bukan?
Pada kasus di atas, kejadian tersebut dapat dihindari apabila kru dapur memiliki standar untuk mempertahankan kualitas pekerjaan mereka.
Pelajaran dari contoh tersebut juga dapat berlaku pada bisnis Anda. Namun, pengaplikasiannya sedikit berbeda. Selain kualitas produk perlu dijaga, konsistensi juga harus diterapkan pada media pemasarannya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kebingungan di antara para pelanggan Anda. Apalagi jika bisnis Anda memiliki banyak kompetitor langsung.
Dapat Anda lihat bahwa Coca Cola menggunakan logo yang sama pada ketiga akun tersebut. Di balik itu, aksen warna pada ketiganya juga sama, yaitu merah. Bisa Anda bayangkan jika tiba-tiba perusahaan tersebut mengganti warna dominan brandnya dengan biru. Padahal, Pepsi yang menjadi pesaing utamanya telah lebih dahulu diasosiasikan dengan warna tersebut.
Jika dicermati, slogan di deskripsi akun pada gambar kedua dan ketiga pun berbunyi sama: “Spreading optimism, one bottle at a time, or maybe two bottles to share”.
Nah, contoh konsistensi brand yang diterapkan oleh Coca Cola bisa digunakan untuk memperkuat strategi brand Anda.
3. Memiliki Website
Seperti yang telah diperlihatkan Coca-Cola pada contoh tadi, media sosial merupakan salah satu alat untuk membangun bisnis Anda. Namun, usaha branding sebuah perusahaan belum lengkap tanpa membuat website.
Mengapa website? Dalam sebuah studi Verisign, 88 persen perusahaan setuju bahwa memiliki website memudahkan konsumen untuk menemukan mereka. Hal ini dikarenakan kebiasaan pembeli yang telah berubah. Kini, 82 persen dari mereka mencari produk atau jasa yang diinginkan di internet.
Banyak UKM yang berhasil membangun kesuksesan mereka dengan bantuan website. Yang dimaksud UKM adalah bisnis perseorangan dengan modal dan pendapatan yang belum terlalu besar, seperti Makaroni Ngehe dan Kampung Souvenir.
Bisnis aksesoris dan gamis Bali itu kini dapat meraup omzet hingga Rp 400 juta per bulan. Bahkan, berkat situsnya yang berupa toko online, bisnis tersebut mendapatkan konsumen dari luar negeri.
Selain itu, Kampung Souvenir juga telah menggunakan logo dan slogan seperti yang bisa dilihat pada tangkap layar halaman utama situsnya.
Jika ingin bisnis Anda cepat dikenal melalui internet, mengikuti jejak Kampung Souvenir adalah salah satu cara yang dapat ditempuh.
Sebagai informasi tambahan, Anda tidak harus selalu membuat website toko online untuk berjualan. Anda bisa saja memakai profil perusahaan untuk menampilkan produk atau jasa yang ditawarkan.
Yang penting, situs bisnis Anda memiliki konten yang mudah dipahami dan menampilkan kekhasan merk Anda. Tanpa lupa, desain website Anda harus mengikuti standar brand yang telah ditentukan.
Nah, untuk dapat memiliki website yang mudah diakses oleh pengunjung, Anda harus memilih hosting domain yang berkualitas. Selain itu, pastikan Anda memilih domain yang mudah diingat.
Psikolog Roy Baumeister dan Mark Leary menyebutkan bahwa kedekatan dengan orang lain merupakan salah satu kebutuhan psikologis manusia yang mendasar.
Ternyata, konsep kedekatan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan citra positif sebuah bisnis. Cara penerapannya berbeda-beda, tetapi yang paling sering dilakukan adalah melalui komunitas pengguna.
Rapha, brand perlengkapan bersepeda asal Inggris, adalah salah satu yang menggunakan komunitas pengguna untuk strategi branding. Hal ini mereka realisasikan melalui Rapha Cycling Club (RCC), sebuah klub yang bersifat internasional.
Namun, Rapha tidak menciptakan klub tersebut untuk sekedar memberi wadah para konsumennya. RCC juga ada agar anggotanya dapat menggelar aktivitas bersepeda rutin melalui koordinator Rapha di berbagai negara.
Hasilnya? RCC sekarang telah memiliki komunitas di lebih dari 80 negara. Ditambah lagi, setiap minggunya ada lebih dari 150 acara yang diadakan.
Tentunya Anda tidak hanya dapat menumbuhkan kedekatan antar konsumen dengan skala sebesar contoh di atas. Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengadakan kontes, seperti yang dilakukan oleh Starbucks di tahun 2014.
Melalui event White Cup Contest yang diadakannya di Twitter, jaringan kedai kopi asal Amerika Serikat tersebut mengajak para pelanggannya untuk berkreasi. Konsumen yang tertarik untuk bergabung hanya perlu menggambar sebuah desain unik pada gelas Starbucks, lalu mengunggah fotonya dengan dilengkapi tagar #WhiteCupContest.
Desain terbaik dicetak dan digunakan pada gelas Starbucks edisi terbatas di Amerika Serikat. Selain itu, pemenang kontes mendapatkan gift card senilai $300. Melalui ajang kreativitas yang diselenggarakan selama tiga minggu itu, ada sekitar 4.000 desain yang telah diunggah konsumen Starbucks.
5. Integrasikan Staf Customer Service dengan Standar Brand
96 persen konsumen beranggapan bahwa ada atau tidaknya customer service mempengaruhi loyalitas mereka terhadap sebuah brand. Dengan kata lain, layanan konsumen juga merupakan faktor yang meningkatkan kualitas brand Anda — apapun bidangnya.
Akan tetapi, Anda perlu memastikan staf layanan konsumen sepenuhnya paham dengan standar brand yang telah dibuat. Jika brand Anda mengedepankan keramahan dan formalitas dalam melayani pelanggan, maka seluruh agen customer service harus memiliki ciri-ciri tersebut.
Hal ini dapat dicapai dengan melakukan orientasi standar brand yang intensif terhadap karyawan Anda. Jika terlaksana, konsistensi brand Anda akan terjaga dengan baik.
6. Berikan Apresiasi pada Pelanggan
Barangkali brand Anda telah memiliki pelanggan setia. Bahkan, mungkin beberapa dari konsumen-konsumen ini tidak hanya membeli produk atau menggunakan jasa Anda, tetapi juga merekomendasikannya dan mengulasnya secara online.
Agar loyalitas tersebut tidak pudar dan customer retention terus meningkat, Anda perlu mengungkapkan rasa terimakasih kepada pelanggan yang memberikan apresiasi lebih. Nah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkannya.
Sistem poin adalah salah satunya. Konsepnya sederhana: setiap pembelian produk atau penggunaan jasa akan mendapatkan satu poin. Ketika seorang pelanggan berhasil mengumpulkan sejumlah poin, ia berhak mendapatkan sebuah hadiah. Bentuknya pun bisa berbagai macam, dari hadiah berupa fisik maupun voucher diskon. Mungkin Anda pernah melihat sistem serupa di swalayan atau toko tertentu.
Contoh lainnya adalah ucapan terima kasih. Meskipun terdengar sepele, sebuah ungkapan apresiasi menunjukkan bahwa brand Anda memperhatikan keberadaan para pelanggannya.
Di samping itu, ungkapan terima kasih juga bisa Anda berikan ketika jumlah konsumen atau pengguna telah mencapai angka tertentu. Contohnya dapat dilihat di email selebrasi Trello di bawah ini, yang diberikan ketika aplikasi manajemen proyek tersebut telah memiliki 10 juta pengguna.
Anda bisa menggunakan kelima strategi brand yang telah dibahas sebelumnya, tetapi jangan lupa untuk mengawasi gerak-gerik para pesaing.
Mengapa demikian? Untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan agar sebuah merek lebih unik dari yang lain, Anda harus tahu taktik mereka. Apalagi, Anda tidak ingin menggunakan marketing plan yang terlalu mirip dengan milik kompetitor dan membuat target pasar kebingungan.
Ditambah lagi, menganalisa pesaing memungkinkan Anda untuk menghindari kesalahan yang terjadi pada usaha branding mereka.
Selain itu, keenam strategi yang telah dibahas merupakan sebuah gambaran besar dari berbagai pendekatan yang dapat Anda lakukan dalam branding. Pada akhirnya, kreativitas dan pengetahuan Anda akan strategi brand kompetitor akan berperan lebih besar pada kesuksesan usaha Anda.
Baca Juga : 10 Istilah Marketing Online yang Harus Kamu Tahu
Branding adalah Salah Satu Bagian Terpenting Bisnis Anda
Nah, sekarang Anda sudah tahu apa itu branding. Jadi, branding adalah segala usaha yang dilakukan oleh sebuah bisnis untuk membangun mereknya. Untuk melakukannya, diperlukan strategi branding yang mumpuni. Dalam artikel ini, Anda telah mempelajari beberapa strategi branding, yaitu:
- Menyebutkan tujuan yang ingin direalisasikan oleh merekAnda
- Menjaga konsistensi merek
- Memiliki Website
- Membangun kedekatan antar konsumen
- Mengintegrasikan staf customer service dengan standar brand
- Memberikan apresiasi pada pelanggan
- Memperhatikan strategi kompetitor